Ambon (Antara Maluku) - Pemerintah Provinsi Maluku memberikan apresiasi kepada pimpinan Sesko TNI memilih daerah ini sebagai lokasi untuk melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) Hanmil Pasis Dikreg XLII TNI tahun 2015, di Ambon.

"Kegiatan ini merupakan kehormatan dan kebanggaan bagi kami pemerintah dan masyarakat di Provinsi Maluku, kiranya peserta dapat memahami kondisi wilayah di daerah ini," kata Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Ros Far Far, pada pertemuan dengan para peserta KKDN Sesko TNI, di Ambon, Senin.

Peserta perwira siswa KKDN dipimpin Brigjen TNI Dede Kusnadi Atmawijaya.

Menurut Ros Far Far, kehadiran para perwira siswa KKDN di Provinsi Maluku dapat memberikan pemikiran positif dan konstruktif yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam rangka perumusan kebijakan pembangunan secara nasional khususnya pembangunan di Provinsi Maluku.

"Maluku adalah salah satu provinsi yang memiliki karakteristis provinsi kepulauan, dengan luas wilayah 712.479,69 kilo meter persegi, terdiri dari lautan seluas 658.294 kilo meter persegi atau 92,4 persen dan daratan seluas 54,185 kilo meter persegi atau 7,6 persen, " ungkapnya.

Selanjutnya, jumlah pulau sebanyak 1.340 pulau dan garis pantai sepanjang 10.630 kilo meter dan secara administratif Provinsi Maluku terdiri dari sembilan kabupaten dan dua kota dengan jumlah penduduk secara keseluruhan 1,8 juta jiwa.

"Sebagai daerah berciri kepulauan tentunya memberikan konsekwensi logis terhadap sejumlah tantangan pembangunan daerah yang dihadapi sampai saat ini. Antara lain, aksesbilitas atau konektifitas antarpulau masih rendah, disparitas antarwilayah sangat tinggi, penyebaran penduduk tidak merata serta tingkat kemiskinan dan pengangguran masih cukup tinggi," ungkapnya.

Karena itu, lanjut Ros Far Far, dalam rangka mengatasi kendala-kendala tersebut, pemerintah Provinsi Maluku menetapkan visi pembangunan tahun 2014-2019 oleh bapak Gubernur Said Assagaff dan Zeth Sahuburua, yakni mantapnya pembangunan Maluku yang rukun, relegius, damai, sejahtera, aman, berkualitas dan demokratis, dijiwai semangat Siwalima berbasis kepulauan secara berkelanjutan.

"Visi tersebut diimplementasikan dalam tiga misi utama yakni, pertama mewujudkan masyarakat Maluku yang rukun, relegius aman dan damai, kedua, mewujudkan masyarakat yang berkualitas dan sejahtera dan ketiga, mewujudkan masyarakat Maluku yang adil dan demokratis," jelasnya.

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi tersebut, kata Ros Far Far, pemerintah Provinsi Maluku menerapkan strategi pengembangan wilayah dengan tiga pendekatan, pertama, melakukan pendekatan konsep gugus pulau, yakni konsep pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dengan pedekatan konsep wilayah terbentuk dari kota-kota yang menjadi sentral bagi daerah belakangnya.

"Berdasarkan konsep ini, pemerintah provinsi Maluku menetapkan 12 gugus pula," katanya.

Selanjutnya, kedua, konsep laut pulau yang menghubungan pusat-pusat pengembangan wilayah di daerah ini ke pusat-pusat pertumbuhan di luar Maluku.

"Berdasarkan konsep ini, kami menetapkan tiga kawasan laut pulau, yakni kawasan laut pulau Seram, kawasan laut pulau Banda dan kawasan laut pulau Arafura," ujar Ros Far Far.

Selanjutnya, ketiga, konsep pintu jamak yang bertujuan untuk menanggulangi ketimpangan antarwilayah dengan memanfaatkan laut dan udara sebagai media perhubungan, sehingga pintu masuk dengan wilayah luar tidak hanya bertumpu pada satu pintu utama saja.

Pewarta: Rofinus E. Kumpul

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015