Ambon (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Said Assagaff telah meminta manajemen maspakai PT. Garuda Indonesia untuk membuka rute penerbangan Denpasar (Bali) - Ambon, ibu kota Provinsi setempat.

"Saya telah menemui Direktur Utama PT.Garuda Indonesia, Arif Wibowo di Jakarta, beberapa waktu lalu untuk membuka rute penerbangan tersebut," katanya, di Ambon, Senin.

Dirut PT.Garuda Indonesia pada prinsipnya mengapresiasi pengusulan tersebut karena strategis untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata dua provinsi ini.

Apalagi, warga Belanda asal Maluku juga sering berlibur di Bali sehingga membuka peluang melanjutkan tujuan wisata ke Provinsi ini.

Begitu pun warga Bali asal Maluku yang sebagian besar berprofesi sebagai pemandu wisata sehingga bisa melakukan promosi optimal.

"Pastinya pembukaan rute penerbangan Denpasar - Ambon mendorong pengembangan pariwisata maupun sektor lainnya di Maluku dalam rangka meningkatkan kesejahteraan 1,8 juta jiwa penduduk di sini," ujar Gubernur.

Dia menjamin stabilitas keamanan Maluku saat ini semakin kondusif sehingga memungkinkan didorong percepatan berbagai sektor, termasuk perhubungan.

"Bayangkan saja tiket pesawat kelas ekonomi Ambon - Jakarta pada pekan lalu mencapai harga lebih dari Rp5 juta sehingga menunjukkan bahwa banyak orang berminat ke Maluku untuk berbagai peluang usaha," kata Gubernur.

Disinggung pembukaan rute Saumlaki, ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) - Darwin(Australia Utara), dia menjelaskan, manajemen PT.Garuda Indonesia sedang melakukan survei kelayakannya.

"Saya telah mendorong Bupati MTB, Bitho Silvester Themar agar tahap awal sebagai terobosan idialnya berkoordinasi dengan manajemen PT.Garuda Indonesia untuk membeli tempat duduk (seat) agar rute penerbangan Saumlaki - Darwin bisa direalisasikan," tegas Gubernur.

Dia mengemukakan, Kementerian Perhubungan telah menyetujui pembukaan rute Internasional tersebut karena secara geografis letak Saumlaki - Darwin relatif dekat dengan waktu tempuh penerbangan 45 menit.

Kementerian Perhubungan telah membangun bandara baru di desa Lorulan dan Tumbur, kecamatan Wertamrian dengan panjang landasan pacu 1.641 x 31 meter dan sejumlah kesiapan sisi udara seperti: taxi way 145 x 15 meter dan apron 40x60 meter.

Bandara Saumlaki dinamai Mathilda Batlayeri dioperasikan pada 9 Mei 2014. Bandara tersebut bisa didarati pesawat jenis ATR-72.

Bandara tersebut dinamai Mathilda Batlayeri karena perempuan asal Tanimbar (MTB) itu gugur dalam pertempuran melawan para pemberontak mempertahankan Markas Kepolisian Kurau, Kalimantan Selatan pada 28 September 1953.

Sebelumnya, Bupati MTB, Bitzael Silvester Temmar mengakui telah merintis pembukaan penebangan Saumlaki - Darwin sejak 2009.

Dia merujuk mendukung Kementerian Perhubungan membangun bandara baru, kantor Imigrasi dan Bea Cukai di Saumlaki.

"Kami menyiapkan fasilitas kantor untuk dua institusi itu sebagai bagian dari persyaratan membuka rute penerbangan Internasional," katanya.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015