Ternate, 12/8 (Antara Maluku) - Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara terus mengupayakan dukungan dari pemerintah pusat untuk mengembangkan sektor pariwisata di daerah ini, karena kalau hanya mengandalkan dana APBD sangat terbatas.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai Marwan Dodasi ketika dihubungi di Morotai, Rabu, mengatakan, daerahnya memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, khususnya pariwisata bahari dan peninggalan sejarah Perang Dunia II.
Tetapi pengembangan potensi pariwisata tersebut masih menghadapi berbagai kendala, khususnya dalam penyediaan infrastruktur penunjang, oleh karena itu salah satu upaya yang dilakukan Pemkab Pulau Morotai untuk mempecepat pembenahan infrastruktur pariwisata itu adalah dengan meminta dukungan dana dari berbagai kementerian di pusat.
"Pada 2015 ini, Pemkab Pulau Morotai mengusulkan bantuan dana dari pemerintah pusat untuk pengembangan pariwisata sebesar Rp26 miliar, tetapi yang disetujui hanya Rp5 miliar dan dana ini akan difokuskan pada pembenahan objek wisata dan pembangunan infrastruktur penunjangnya," kata Marwan Dodasi.
Upaya lain yang juga terus dilakukan Pemkab Pulau Morotai dalam pengembangan pariwisata di daerah itu adalah mendorong keterlibatan para investor, baik dari dalam maupun luar negeri dalam pengelolaan pariwisata, seperti di Bali dan Nusa Tenggara Barat.
Ia mengatakan, walaupun infrastruktur pariwisata di Morotai masih terbatas, arus kunjungan wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri ke daerah bekas pangkalan sekutu pada perang dunia itu terus menunjukkan peningkatan, bahkan sejumlah kapal pesiar juga telah menjadikan Morotai sebagai tempat persinggahan.
Tahun 2014 jumlah kunjungan wisatawan di Morotai tercatat 1.200 orang, sedangkan hingga awal Agustus 2015 ini telah mencapai 800 orang lebih dan diprediksi tahun ini bisa mencapai angka 2.000-an, karena wisatawan biasanya mulai banyak berkunjung ke daerah itu pada bulan September hingga Desember.
Ia menambahkan, Pemkab Pulau Morotai telah mengusulkan Bandara Leo Wattimena di Morotai dijadikan bandara internasional, sehingga wisatawan dari luar negeri akan lebih mudah jika ingin berkunjung ke daerah tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai Marwan Dodasi ketika dihubungi di Morotai, Rabu, mengatakan, daerahnya memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, khususnya pariwisata bahari dan peninggalan sejarah Perang Dunia II.
Tetapi pengembangan potensi pariwisata tersebut masih menghadapi berbagai kendala, khususnya dalam penyediaan infrastruktur penunjang, oleh karena itu salah satu upaya yang dilakukan Pemkab Pulau Morotai untuk mempecepat pembenahan infrastruktur pariwisata itu adalah dengan meminta dukungan dana dari berbagai kementerian di pusat.
"Pada 2015 ini, Pemkab Pulau Morotai mengusulkan bantuan dana dari pemerintah pusat untuk pengembangan pariwisata sebesar Rp26 miliar, tetapi yang disetujui hanya Rp5 miliar dan dana ini akan difokuskan pada pembenahan objek wisata dan pembangunan infrastruktur penunjangnya," kata Marwan Dodasi.
Upaya lain yang juga terus dilakukan Pemkab Pulau Morotai dalam pengembangan pariwisata di daerah itu adalah mendorong keterlibatan para investor, baik dari dalam maupun luar negeri dalam pengelolaan pariwisata, seperti di Bali dan Nusa Tenggara Barat.
Ia mengatakan, walaupun infrastruktur pariwisata di Morotai masih terbatas, arus kunjungan wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri ke daerah bekas pangkalan sekutu pada perang dunia itu terus menunjukkan peningkatan, bahkan sejumlah kapal pesiar juga telah menjadikan Morotai sebagai tempat persinggahan.
Tahun 2014 jumlah kunjungan wisatawan di Morotai tercatat 1.200 orang, sedangkan hingga awal Agustus 2015 ini telah mencapai 800 orang lebih dan diprediksi tahun ini bisa mencapai angka 2.000-an, karena wisatawan biasanya mulai banyak berkunjung ke daerah itu pada bulan September hingga Desember.
Ia menambahkan, Pemkab Pulau Morotai telah mengusulkan Bandara Leo Wattimena di Morotai dijadikan bandara internasional, sehingga wisatawan dari luar negeri akan lebih mudah jika ingin berkunjung ke daerah tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015