Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ambon melakukan pengembangan budidaya tanaman terong oleh warga binaan dalam mendukung swasembada pangan, serta membuka peluang pengolahan hasil panen menjadi produk bernilai tambah.
“Ini menjadi bukti keberhasilan program pembinaan kerja dan keterampilan warga binaan. Tanaman terong yang dikelola selama dua bulan di laar seluas 50 meter persegi itu dibina secara intensif oleh warga binaan mulai dari tahap pengolahan lahan, penanaman bibit, perawatan, hingga panen,” kata Kepala Lapas Kelas IIA Ambon, Hendra Budiman di Ambon, Rabu.
Selain dimanfaatkan untuk kebutuhan dapur Lapas, sebagian hasil panen juga dijual kepada masyarakat sekitar sebagai bentuk kontribusi sosial.
Tak hanya terong mentah, pihaknya juga mengembangkan inovasi pengolahan terong menjadi berbagai produk olahan seperti terong balado siap saji, sambal terong kemasan, serta keripik terong.
Produk-produk tersebut diharapkan dapat menjadi hasil wirausaha warga binaan yang memiliki nilai ekonomi dan daya jual tinggi.
“Kami ingin warga binaan memiliki keterampilan yang bermanfaat dan rasa tanggung jawab. Bertani adalah cara untuk menumbuhkan nilai kerja keras, kedisiplinan, serta mempersiapkan mereka agar mampu mandiri setelah bebas nanti,” ujarnya.
Selan itu kata dia, program ini juga mendukung implementasi Astacita Presiden Prabowo yang menekankan pentingnya swasembada pangan dan pemberdayaan masyarakat, serta sejalan dengan program akselerasi Kementerian Hukum dan HAM dalam memberdayakan warga binaan untuk mendukung ketahanan pangan nasional melalui kegiatan pertanian produktif.
Melalui kegiatan pertanian produktif dan inovatif ini, Lapas Kelas IIA Ambon membuktikan komitmennya dalam mencetak warga binaan yang produktif, berdaya saing, dan siap berkontribusi positif bagi masyarakat setelah kembali ke lingkungan sosialnya.
“Sehingga kami tak hanya menjalankan program pemerintah, tetapi lebih dari itu untuk membentuk warga binaan yang dapat kembali ke masyarakat dengan berbagai macam bekal keahlian yang didapatkan saat menjalani pembinaan di Lapas,” tuturnya.
Editor : Ikhwan Wahyudi
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2025