Ternate, 29/9 (Antara Maluku) - DPRD Kota Ternate, Maluku Utara mendesak pemerintah kota(Pemkot)setempat untuk mengatasi krisis air bersih dialami masyarakat daerah itu akibat musim kemarau yang terjadi sejak sebulan terakhir.

"Krisis air bersih akibat musim kemarau yang panjang mengakibatkan masyarakat, terutama di daerah Hiri yang sudah terbiasa konsumsi air hujan mengalami krisis air bersih sehingga harus seegra diatasi," kata Wakil Ketua II DPRD Kota Ternate Djadid Hi Ali, di Ternate, Selasa.

Kota Ternate mengalami kekurangan air bersih bukan hanya di Kecamatan Pulau Hiri, tetapi dialami masyarakat di ibu kota Provinsi Maluku Utara.

Karena itu, Pemkot Ternate didesak menyiapkan tanki untuk pengadaan air bersih, sehingga mengantisipasi kelangkaan air bersih di kecamatan Pulau Hiri.

Menurut Djadid, kelangkaan air bersih juga dialami warga Dufa-Dufa, Akehuda dan kelurahan terdekat kantor PDAM.

Akibanya, warga mengkonsumsi air payau yang biasanya disebut salobar karena kelangkaan air bersih.

"Jangankan di Hiri, Dufa - Dufa saja kelurahan di mana saya tinggal juga krisis air bersih," ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Ternate mengemukakan kesulitan menikmati air bersih, menyusul tidak normalnya distribusi air dari perusahaan itu kepada pelanggan selama sebulan terakhir.

Salah seorang warga Ternate, Ade Kaidati, mengatakan, sebulan ini warga tidak mendapatkan air bersih yang didistribusikan PDAM kepada pelanggan.

Akibatnya, kebutuhan air minum dan mencuci sangat sulit diperoleh dari PDAM, terpaksa warga harus membeli air bersih di pedagang eceran dengan harga Rp50 ribu/galon.

Pewarta: M. Ponting

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015