Ternate, 9/10 (Antara Maluku) - Perusahaan Daerah (Perusda) Kie Raha Mandiri (KRM) akan membangun pabrik pakan ternak di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara (Malut) untuk mendukung pengembangan usaha peternakan di provinsi ini.
Direktur Perusda KRM Syamsir Andili di Ternate, Jumat, mengatakan pengembangan usaha peternakan di Malut, khususnya peternakan ayam petelur dan ayam pedaging selama ini sulit dilakukan dalam skala besar, di antaranya akibat sulitnya mendapatkan pakan ternak dengan harga murah.
Para peternak di Malut harus mendatangkan pakan ternak dari luar Malut, seperti dari Sulawesi Selatan dan Jawa Timur dengan harga lebih mahal, karena harus ditambah dengan ongkos angkut, sehingga para peternak hanya mampu membeli dalam jumlah terbatas.
"Itulah sebabnya Malut selama ini untuk memenuhi kebutuhan telur ayam ras dan daging ayam sebagian besar harus mendatangkannya dari luar Malut. Untuk telur ayam ras misalnya mencapai sekitar 50 ton per bulan," katanya.
Oleh karena itu, Perusda Kie Raha sebagai perusda milik Pemprov Malut merasa terpanggil untuk membantu pengembangan usaha peternakan di daerah ini, khususnya peternakan ayam petelur dan ayam pedaging dengan cara membangun pabrik pakan ternak.
Ia mengatakan, pabrika pakan ternak yang akan dibangun tersebut sebagian besar akan menggunakan bahan baku lokal, sehingga harga jualnya nanti jauh lebih murah jika dibandingkan dengan harga pakan ternak yang didatangkan dari luar Malut.
Dengan harga pakan ternak yang murah dan tersedia setiap saat serta tidak membutuhkan ongkos angkut yang mahal, diharapkan akan mendorong para pengusaha di daerah ini untuk mengembangkan usaha peternakan ayam dalam skala besar, karena usaha ini di Malut memiliki prospek yang sangat bagus.
Menyinggung nilai investasi dan kapasitas produksi pabrik pakan ternak yang akan dibangun di Kabupaten Halmahera Barat tersebut, Syamsir Andili belum merincinya secara pasti, namun khusus untuk produksinya dipastikan mampu memenuhi kebutuhan pakan ternak di daerah ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015
Direktur Perusda KRM Syamsir Andili di Ternate, Jumat, mengatakan pengembangan usaha peternakan di Malut, khususnya peternakan ayam petelur dan ayam pedaging selama ini sulit dilakukan dalam skala besar, di antaranya akibat sulitnya mendapatkan pakan ternak dengan harga murah.
Para peternak di Malut harus mendatangkan pakan ternak dari luar Malut, seperti dari Sulawesi Selatan dan Jawa Timur dengan harga lebih mahal, karena harus ditambah dengan ongkos angkut, sehingga para peternak hanya mampu membeli dalam jumlah terbatas.
"Itulah sebabnya Malut selama ini untuk memenuhi kebutuhan telur ayam ras dan daging ayam sebagian besar harus mendatangkannya dari luar Malut. Untuk telur ayam ras misalnya mencapai sekitar 50 ton per bulan," katanya.
Oleh karena itu, Perusda Kie Raha sebagai perusda milik Pemprov Malut merasa terpanggil untuk membantu pengembangan usaha peternakan di daerah ini, khususnya peternakan ayam petelur dan ayam pedaging dengan cara membangun pabrik pakan ternak.
Ia mengatakan, pabrika pakan ternak yang akan dibangun tersebut sebagian besar akan menggunakan bahan baku lokal, sehingga harga jualnya nanti jauh lebih murah jika dibandingkan dengan harga pakan ternak yang didatangkan dari luar Malut.
Dengan harga pakan ternak yang murah dan tersedia setiap saat serta tidak membutuhkan ongkos angkut yang mahal, diharapkan akan mendorong para pengusaha di daerah ini untuk mengembangkan usaha peternakan ayam dalam skala besar, karena usaha ini di Malut memiliki prospek yang sangat bagus.
Menyinggung nilai investasi dan kapasitas produksi pabrik pakan ternak yang akan dibangun di Kabupaten Halmahera Barat tersebut, Syamsir Andili belum merincinya secara pasti, namun khusus untuk produksinya dipastikan mampu memenuhi kebutuhan pakan ternak di daerah ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015