Ternate, 10/6 (Antara Maluku) - Benteng Soebuga yang terletak di desa Lako Akelamo, kecamatan Sahu, kabupaten Halmahera Barat segera dibenahi untuk dijadikan kawasan wisata.
Bupati Halmahera Barat, Danny Missy, di Ternate, Jumat, mengatakan, benteng tersebut akan dijadikan tempat wisata karena memiliki nilai sejarah yang tinggi.
Benteng tersebut merupakan peninggalan sejarah Spanyol. Peninggalan Spanyol ini dinilai mahal dari bangsa-bangsa lain karena untuk wilayah Maluku Utara khususnya dan Indonesia Umumnya sangat langka untuk menemukan peninggalan bangsa tersebut.
Bupati meminta kepada Disbudparpora agar secepatnya membersihkannya karena bangunan tersebut sudah ditutupi dengan rerumputan yang lebat.
"Tugaskan orang untuk secepatnya dibersihkan. Rumputnya sudah bersebarkan, nanti melibatkan kades setempat saja," ujarnya.
Bupati mengatakan, bangunan tersebut hingga saat ini masih kokoh karena bahan yang dipakai untuk membangun benteng dibilang sedikit ganjal, yakni dengan telur, gula pasir dan kapur.
"Saya pernah melakukan pengujian terhadap bahan - bahan tersebut ternyata terbukti kehandalannya," katanya.
Anggaran untuk memperbaiki bangunan tersebut dialokasikan dari APBN.ri JKPI juga bersumber dari APBN.
Sedangkan, Kepala Dispora Halmahera Barat, Feny Kiat, mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti instruksi Bupati karena memang benar lokasi tersebut strategis untuk menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara.
"Akses jalan nantinya hanya melalui aliran sungai supaya berdampak bukan hanya di satu desa saja tetapi bisa sampai hingga empat desa," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016
Bupati Halmahera Barat, Danny Missy, di Ternate, Jumat, mengatakan, benteng tersebut akan dijadikan tempat wisata karena memiliki nilai sejarah yang tinggi.
Benteng tersebut merupakan peninggalan sejarah Spanyol. Peninggalan Spanyol ini dinilai mahal dari bangsa-bangsa lain karena untuk wilayah Maluku Utara khususnya dan Indonesia Umumnya sangat langka untuk menemukan peninggalan bangsa tersebut.
Bupati meminta kepada Disbudparpora agar secepatnya membersihkannya karena bangunan tersebut sudah ditutupi dengan rerumputan yang lebat.
"Tugaskan orang untuk secepatnya dibersihkan. Rumputnya sudah bersebarkan, nanti melibatkan kades setempat saja," ujarnya.
Bupati mengatakan, bangunan tersebut hingga saat ini masih kokoh karena bahan yang dipakai untuk membangun benteng dibilang sedikit ganjal, yakni dengan telur, gula pasir dan kapur.
"Saya pernah melakukan pengujian terhadap bahan - bahan tersebut ternyata terbukti kehandalannya," katanya.
Anggaran untuk memperbaiki bangunan tersebut dialokasikan dari APBN.ri JKPI juga bersumber dari APBN.
Sedangkan, Kepala Dispora Halmahera Barat, Feny Kiat, mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti instruksi Bupati karena memang benar lokasi tersebut strategis untuk menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara.
"Akses jalan nantinya hanya melalui aliran sungai supaya berdampak bukan hanya di satu desa saja tetapi bisa sampai hingga empat desa," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016