Ambon, 12/6 (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Said Assagaff mengimbau warga di pulau Ambalau, kabupaten Buru Selatan agar mewaspadai terjadinya gelombang pasang atau tsunami, akibat intensitas gempa tektonik yang terjadi di wilayah tersebut relatif tingg.

"Saya minta warga untuk tetap waspada karena bencana alam termasuk gempa bumi dan tsunami tidak bisa diprediksi kapan terjadi," kata Gubernur Said, saat melakukan safari Ramadhan dan bertemu warga desa Ulima, pulau Ambalau, Buru Selatan, Sabtu (11/6).

Ulima dan Masawoy merupakan dua desa yang mengalami kerusakan paling parah saat terjadi gempa tektonik berkekuatan 5,4 Skala Richter (SR) pada 17 Januari 2016.

Guncangan gempa yang dirasakan kuat itu terjadi sekitar pukul 08.22 WIT, pusat gempa berada pada lokasi 3.80 Lintang Selatan dan 127.28 Bujur Timur, dengan kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut.

Gempa tersebut berada pada 66 KM Tenggara Buru Selatan dan 97 KM Tenggara pulau Buru atau 99 KM barat daya Pulau Ambon.

Gempa tersebut mengakibatkan 120 rumah mengalami rusak berat, sedang maupun ringan dan 10 orang warga meninggal.

Gubernur Said yang didampingi Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Doni Monardo dan Kapolda Maluku, Brigjen Pol. Ilham Salahudin, meminta warga untuk tetap waspada dan segera mencari tempat tempat aman di daerah perbukitan atau lokasi ketinggian jika terjadi gempa.

"Apalagi berdasarkan laporan yang saya terima, ternyata dalam dua bulan terakhir pulau Ambalau dan kecamatan Buru Selatan sering dilanda gempa tektonik, termasuk terakhir dengan kekuatan 6,3 SR yang terjadi pada Senin (6/6). Jadi kewaspadaan masyarakat perlu ditingkatkan," katanya.

Gubernur menegaskan, tsunami merupakan salah satu bencana alam dengan dampak kerusakan yang sangat luar biasa, sehingga perlu dilakukan langkah antisipasi sejak dini agar meminimalisasi jatuhnya korban jiwa.

Dia meminta instansi teknis terkait bersama Bupati dan para Camat di Buru Selatan untuk menyosialisasikan prosedur penyelamatan diri saat terjadi gempa kepada masyarakat di pulau Ambalau agar warga dapat memahaminya dan lebih siap dan sigap jika terjadi bencana.

Tsunami merupakan bencana yang luar biasa. Jadi harus dilakukan antisipasi sejak dini sehingga bila terjadi tidak mengakibatkan korban jiwa dalam jumlah besar.

Khusus untuk sarana umum dan sosial seperti sekolah perlu dibangun berlantai dua dengan konstruksi yang benar-benar kuat serta tahan terhadap guncangan gempa, agar bisa dijadikan tempat berlindung saat terjadi bencana.

"Saya meminta Bupati Buru Selatan, Tagop Soulissa, untuk segera memprogramkan pembangunan sekolah dan fasilitas umum lainnya yang berada di daerah pesisir pantai dengan konstruksi berlantai dua dan tahan gempa," tandas Gubernur Said.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016