Prancis Ke 16 Besar

Marseille, 16/6 (Antara/Reuters) - Tandukan penyerang pengganti Antoine Griezmann dan satu gol di fase akhir pertandingan lainnya dari Dimitri Payet mengamankan kemenangan 2-0 Prancis atas Albania pada Rabu, yang membuat sang tuan menjadi tim pertama yang melaju ke 16 besar Piala Eropa.

Prancis kesulitan memperlihatkan penampilan terbaiknya untuk mengatasi lini pertahanan Albania, dan ketika waktu menuju menit terakhir tidak ada satu pun dari kedua tim itu yang mampu mencatatkan tembakan ke gawang -- meski keduanya memiliki peluang melalui tembakan yang membentur tiang gawang.

Mereka memerlukan gol Payet pada menit ke-89 untuk menaklukkan Romania pada pertandingan pertama, dan bahkan kali ini gol penyelamat tersebut tercipta lebih larut ketika bek tengah Adil Rami mengirim umpan silang yang mampu dimaksimalkan Griezmann untuk menjadi gol.

Sebanyak 67.000 penonton yang memadati Stade Velodrome -- minus 20.000 penggemar Albania yang terkejut -- bersuka cita, yang terulang beberapa menit kemudian ketika Payet bergerak memotong untuk membukukan gol kedua.

Dengan koleksi enam angka, Prancis dijamin finis di dua besar Grup A, di mana Swiss, yang telah mengumpulkan empat angka setelah bermain imbang dengan Romania pada pertandingan yang dimainkan lebih awal, menjadi favorit untuk mendampingi mereka.

Prancis telah kalah dan imbang dengan Albania pada dua pertemuan terakhirnya di ajang persahabatan, maka mereka tahu bahwa mereka akan menghadapi pertandingan berat melawan tim yang bertekad memberi dampak pada turnamen utama perdananya, setelah mereka ditaklukkan Swiss pada pertandingan pembukaan yang dinodai dengan keluarnya kartu merah pada fase awal pertandingan.

Pelatih Prancis Didier Deschamps memberi kesempatan tampil sebagai pemain inti kepada Kingsley Coman dan Anthony Martial, namun jika rencananya adalah menggunakan kecepatan dan mobilitas mereka untuk merepotkan pertahanan Albania maka yang terjadi adalah kegagalan.

Prancis justru menampilkan permainan bebas resiko pada 45 menit pertama di mana kedua pemain tersebut tidak mampu tampil menonjol, terlepas dari satu pergerakan berputar cerdas dari Coman, dan hanya dua sundulan dari Olivier Giroud.

Pelatih Prancis Didier Deschamps lebih dari merasa lega setelah timnya mencetak dua gol pada fase akhir pertandingan untuk menang 2-0 atas Albania pada Rabu, dan mencapai putaran kedua Piala Eropa 2016.

Tuan rumah mengalami kesulitan pada babak pertama dan Deschamps memasukkan gelandang Paul Pogba dan penyerang Antoine Griezmann pada perubahan taktik yang menuai hasil bagus pada pertandingan Grup A.

"Hal itu memperlihatkan bahwa para pemain siap untuk bekerja sampai akhir," kata Deschamps kepada para pewarta.

"Kami tidap terpaku bermain dengan satu formasi. Kami memiliki keseimbangan yang lebih baik pada babak kedua dan lebih agresif."

Griezmann mematahkan kegigihan Albania melalui sundulan kepala pada menit terakhir, dan Dimitri Payet mengemas gol kedua pada fase akhir pertandingan setelah dirinya mengukir gol penentu kemenangan saat Prancis memenangi pertandingan pembukaan melawan Romania Jumat silam.

"Payet menjadi lebih konsisten dan ia memiliki banyak rasa percaya diri," kata Deschamps.

"Saya akan membekukannya untuk menjaga kesegarannya dan memelihara level permainannya."

Pemain terbaik pertandingan Payet merasa lega dengan kembalinya ia ke markas bekas klubnya Olympique de Marseille.

"Terdapat perasaan istimewa untuk kembali ke sini dan merupakan momen yang sangat emosional untuk mencetak gol," ucapnya.

"Saya sangat gembira karena kami bekerja keras pada babak kedua dan mendapat penghargaan. Pada babak kedua kami berusaha untuk lebih banyak mengandalkan sektor sayap dan kami mendapatkan lebih banyak umpan silang. Itulah mengapa kami mampu mencetak gol."

Deschamps mengatakan Albania, yang bermain untuk pertama kalinya di turnamen utama, dapat menjadi lawan yang menyulitkan.

"Mereka bermain dengan hati dan semangat yang besar namun pada akhirnya kami menemukan solusi-solusi," tuturnya.  

"Skuad saya merupakan kompetitor yang hebat dan itulah mengapa saya suka melihatnya. Kami sedikit tidak stabil pada babak pertama dan kami tidak selalu bekerja sama. Itulah mengapa saya mengubahnya."

Deschamps mengakui bahwa ia akan memilih untuk tidak terus bergantung pada gol-gol di fase akhir pertandingan.

"Tentu saja, saya akan menyukai kami memecah kebuntuan lebih awal," ucapnya.

    
Polisi-Penggemar Inggris Bentrok

Lille, 16/6 (Antara/Reuters) - Polisi huru hara Prancis terlibat bentrok dengan sekelompok penggemar Inggris yang menyanyikan yel-yel dan berbuat onar pada Rabu malam, pada malam sebelum pertandingan Piala Eropa 2016 antara Inggris melawan Wales.

Polisi menggunakan gas air mata dan granat akustik untuk menekan para penggemar sepak bola.

Banyak warga lokal di stasiun kereta api Flandres pusat yang terjebak dalam situasi panik kisruh tersebut yang disebabkan karena gas air mata dan suara-suara ledakan, demikian dilaporkan pewarta Reuters yang menjadi saksi mata di tempat kejadian.

Polisi mampu membubarkan kelompok-kelompok di mana terdapat lebih dari 100 penggemar Inggris.  

"Memalukan," maki sebagian di antara mereka kepada polisi.

"Mengapa mereka melakukan hal itu," tanya satu orang lainnya.

Polisi diterjunkan dalam jumlah besar di Lille ketika Rusia, yang telah dijatuhi skors oleh UEFA setelah sejumlah penggemarnya menimbulkan masalah di Marseille akibat berkelahi dengan para penggemar Inggris, menghadapi Slovakia pada Rabu malam.

Pada Kamis Inggris berhadapan dengan Wales di Lens, sekitar 40 kilometer dari Lille.

Pewarta: A.R.A Adipati (*)

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016