Ternate, 3/8 (Antara Maluku) - Sejumlah warga di areal bantaran kali Tugurara Kota Ternate, Maluku Utara, mewaspadai banjir lahar dingin, menyusul turunnya hujan deras selama dua hari terakhir pascaletusan gunung api Gamalama sejak 3 Agustus 2016.

"Hujan deras yang terjadi sejak pagi disertai letusan gunung api Gamalama membuat kami khawatir, terjadinya banjir lahar dingin," kata salah seorang warga di kawasan Tugurara, Niken Salasa, di Ternate, Rabu.

Menurut dia, pascaletusan gunung Gamalama disertai hujan deras akan terjadi banjir lahar dingin dan mengancam keselamatan warga di bantaran kali, karena sudah berulangkali peristiwa itu merusak rumah warga.

Banjir lahar dingin yang terjadi di Kota Ternate pascaletusan gunung api Gamalama dalam lima tahun terakhir telah membawa belasan warga tewas hanyut dengan sebagian besar korban berada di kawasan Tugurara.

Prakirawan Cuaca BMKG Kota Ternate, Muhammad Riva mengimbau kepada warga Kota Ternate, terutama yang berada di bantaran kali agar mewaspadai adanya hujan intensitas ringan hingga sedang yang diprediksi akan terjadi dalam dua hari ke depan.

"Kami memprakirakan Kota Ternate dan sekitarnya dua hafri kedepan akan dilanda hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, sehingga warga terutama di sekitar bantaran kali agar tetap waspada, menyusul terjadinya dampak letusan gunung Gamalama," katanya.

Sedangkan, Kepala BPBD Kota Ternate, Hasyim Yusuf, mengatakan, meski pun saat ini, Kota Ternate intensitas hujan baru ringan dan sedang, tetapi warga di sekitar bantaran kali agar mewaspadai banjir lahar dingin.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016