Ambon, 26/8 (Antara Maluku) - Petahana Maluku Tengah,  Abua Tuasikal - Marlatu Leleury yang dipromosikan dengan sapaan "TULUS" siap menghadapi kotak suara kosong di Pilkada setempat pada 15 Februari 2017, bila tidak ada pasangan lain direkomendasikan partai politik (Parpol).

Abua dikonfirmasi, Jumat, mengakui, telah mendapatkan rekomendasi dari sejumlah Parpol dan siap bila kenyataan harus menghadapi kotak suara kosong itu berdasarkan ketentuan perundang - undangan.

"Keputusan Mahkamah Konstitusi(MK) pada 29 September 2015 memungkinkan Pilkada dengan calon pasangan tunggal sehingga `TULUS` siap mengikutinya di Maluku Tengah," ujarnya.

Pasangan "TULUS" antara lain telah direkomendasikan Partai Golkar(lima kursi), PKPI (empat kursi) serta Partai Demokrat, Partai Hanura dan Nasdem masing - masing tiga kursi.

Sedangkan, PDI Perjuangan dan partai Gerindra masing - masing lima kursi, PKB (empat kursi) dan PAN tiga kursi juga kemungkinan ke pasangan "TULUS".

Jadi tinggal PBB dengan tiga kursi serta PPP dan PKS masing - masing satu kursi yang belum memutuskan rekomendasi.

"Khan ketentuannya minimal dukungan hanya delapan dari 35 kursi di DPRD Maluku Tengah sehingga bila Parpol lainnya juga merekomendasikan `TULUS`, maka siap mengikuti Pilkada pada 15 Februari 2017 dengan kotak suara kosong," kata Abua.

Hanya saja, dia tidak mau takabur dan mendahului ketentuan perundang - undangan sehingga tetap berproses sesuai mekanisme hukum maupun politik harus dijunjung tinggi.

"Saya tidak mau mendahului kehendak Tuhan Yang Maha Esa. Namun, bila ketentuan perundang - undangan serta mekanisme hukum maupun politik menjamin hanya pasangan tunggal di Pilkada Maluku Tengah, maka itu siap dilaksanakan," ujar Abua.

Pertimbangan lainnya adalah memimpin Maluku Tengah lebih dari tiga tahun terakhir ini, pasangan "TULUS" berusaha merealisasikan sejumlah program yang saat ini mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

"Jadi, Maluku Tengah saat ini sudah berubah, makanya masyarakat mendesak untuk pasangan `TULUS` sebagai petahana kembali memenangkan Pilkada," ujar Abua.

Dia mengakui, mengikuti Pilkada di Maluku Tengah dengan karakteristik wilayah kepulauan tersebar di 18 kecamatan dan 171 desa/kelurahan membutuhkan kemampuan, baik daya maupun dana besar untuk operasional.

"Saya yang pernah menjadi notaris di Jakarta, menyusul kota Ambon dan Wakil Bupati berlatar belakang pengusaha, maka telah menyiapkan dana untuk proses Pilkada Maluku Tengah dalam jumlah cukup," tandas Abua.

Dia mengakui, berdasarkan kenyataan pasangan Bupati - Wakil Bupati, Wali Kota - Wakil Wali Kota maupun Gubernur - Wagub hanya harmonis saat Pilkada periode pertama, selanjutnya terjadi keretakan karena kepentingan masing - masing sehingga komitmen jilid II hancur, tetapi ia bersama Marlatu tidak demikian.

"Masyarakat juga perlu diberikan pendidikan politik melalui terjalin harmonisnya hubungan Bupati - Wakil Bupati sehingga amanat rakyat itu bisa diwujudkan secara bertanggung jawab," tegas Abua.

Pasangan lainnya yang sedang berproses untuk mendapatkan rekomendasi adalah Hamzah Sangadji - Robert Tutuhatunewa, Azis Mahulette - Johan Lewerissa, Saadiah Uluputy - Agustinus Mawara dan Djamaludin Ely - Liliane Aitonam.

Sedangkan, pasangan melalui jalur perseorangan yakni Isnain Solo - Yakobus Soakalune sedang diverifikasi dukungan masyarakat oleh KPU Maluku Tengah. 

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016