Ternate, 8/9 (Antara Maluku) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) mengupayakan produk kerajinan daerah ini dapat menembus pasar Tiongkok, terutama untuk kerajinan bambu cina.

"Kerajinan bambu cina sangat khas dan memiliki keterkaitan historis dengan Tiongkok sehingga diharapkan bisa menjadi daya tarik tersendiri untuk menembus pasar negara itu," kata Kepala Disperindag Kota Ternate Arief Abdul Gani di Ternate, Kamis.

Kerajinan bambu cina yang juga dikenal bambu tutul karena memiliki bintik-bintik hitam seperti macan tutul umumnya berbentuk kursi tamu, meja, tempat koran, rak buku, bingkai foto dan beragam hiasan rumah tangga.

Menurut Arief Adul Gani, bambu cina hanya ada di wilayah Malut, khususnya di Ternate dan sesuai cerita yang turun-temurun di daerah ini, bambu cina itu di bawa oleh seorang saudagar Tiongkok pada beberapa abad silam.

Disperindag Ternate telah melakukan berbagai upaya untuk agar kerajinan bambu cina Ternate bisa masuk pasar Tiongkok, di antaranya dengan mengikutkannya dalam berbagai pameran di Jakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia.

Selain itu, kata Arief Abdul Gani, juga terus memberikan pelatihan kepada para pengrajin untuk meningkatkan kualitas produk dan desain serta memberikan bantuan modal usaha kepada para pengrajin bambu cina, termasuk bantuan peralatan.

Untuk memudahkan pengiriman kerajinan bambu cina itu dari Ternate ke tempat tujuan, kini desainnya dalam bentuk bongkar pasang, sedangkan untuk meningkatkan daya saingnya dari produk kerajinan serupa dari daerah lain, harganya tidak terlalu mahal.

"Sudah ada sejumlah pengusaha dari Tiongkok yang tertarik dengan kerajinan bambu cina Ternate itu dan diharapkan pengusaha bersangkutan bisa secepatnya memesannya untuk di pasarkan di Tiongkok, bahkan kalau bisa di negar-negara lainnya di kawasan Asia," katanya menambahkan.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016