Ambon, 15/9 (Antara Maluku) - Data perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Kota Ambon pada 2015 mencapai angka 6,3 persen.

"Jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan target awal sebesar 5,9 persen. Pertumbuhan tersebut jika ditinjau dari sisi ekonomi telah memberikan dampak yang cukup signifikan pada 2015," kata Penjabat Wali Kota Ambon, Frans Johanes Papilaya, di Ambon, Kamis.

Ia mengatakan, laju pertumbuhan ekonomi yang berlangsung positif pada 2015 memberikan optimisme yang tinggi untuk pencapaian terget pertumbuhan sebesar 6,80 - 7.00 persen diakhir 2016 sesuai target pencapaian RPJMD kota Ambon tahun 2011 -2016, maupun target pertumbuhan ekonomi dalam penyusunan APBD tahun 2016.

Secara umum dapat disampaikan target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,80 - 7,00 persen sesuai terget pertumbuhan ekonomi dalam penyusunan APBD tahun 2016 tidak mengalami koreksi dalam penyusunan kebijakan umum perubahan APBD 2016.

Sedangkan, pada sisi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) telah terjadi perubahan dalam metodologi perhitungan, di mana sampai tahun 2015 PDRB dihitung menggunakan dasar tahun 2.000,di mana PDRB tahun 2016 dihitung menggunakan dasar tahun 2010.

Perubahan tahun dasar yang dipakai untuk menghitung PDRB, memberikan hasil yang berbeda yakni PDRB atas dasar harga konstan tahun 2015 yang diproyeksikan sebesar Rp2,67 triliun.

Berdasarkan hasil perhitungan BPS telah mencapai angka Rp8,19 triliun.

"Dengan menganalisis trend pertumbuhan PDRB tahun dasar 2010 dalam lima tahun terakhir, maka PDRB atas dasar harga konstan dalam penyusunan kebijakan umum perubahan APBD tahun 2016 diproyeksikan sebesar Rp8,75 triliun," katanya.

Ia mengakui, inflasi daerah sampai dengan semester pertama tahun 2016, di mana inflasi tahun kalender kota Ambon sebesar 0,89 persen, maka target inflasi sebesar 3,00 - 4,00 persen dalam penyusunan APBD tahun 2016 masih dapat dicapai.

"Walau pun demikian perlu dilakukan upaya yang lebih konkrit seperti operasi pasar untuk beberapa stok bahan makanan, maupun penyediaan sistem informasi harga bahan baku yang mudah diakses pelaku pasar agar inflasi dapat terkendali secara kontinyu," ujarnya.

Dikatakannya, inflasi daerah dalam penyusunan kebijakan umum perubahan APBD tahun 2016 tidak mengalami koreksi atau diproyeksikan sama dengan target inflasi dalam penyususnan APBD 2016.

"Saya berharap melalui kebijakan umum anggaran serta prioritas dan plafond anggaran sementara perubahan APBD tahun 2016, dapat mendukung upaya pencapaian pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan peningkatan kinerja dalam penyelengaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan," kata Frans.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016