Ternate, 11/10 (Antara Maluku) - Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Olahraga Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara (Malut) menyatakan, wisata air terjun Bibinoi memiliki fasilitas yang minim dan belum tertata guna meningkatkan kunjungan wisatawan.
"Memang fasilitas dan sarana pendukung yang belum memadai, seperti akses jalan, tangga turun ke lokasi air terjun maupun fasilitas lainnya, dan masih terlihat banyak sampah berserakan di areal air terjun," kata Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Pemuda Olahraga Halsel, M Nur Kamarullah di Ternate, Selasa.
Dia berharap minimnya fasilitas pendukung wisata air terjun tersebut perlu menjadi perhatian bersama khususnya, SKPD terkait.
"Di sana akses jalannya juga belum memadai. Ada juga lahan masyarakat yang masuk area wisata tapi belum dibebaskan. Maka perlu ada keterlibatan SKPD terkait seperti PU dan bagian aset," katanya.
Nur menyatakan, SKPD yang dipimpinnya saat ini sedang membangun beberapa fasilitas seperti musallah dan ruang ganti bagi pengunjung.
"Kita sudah bangun musallah dan ruang ganti dua unit. Sementara lagi jalan. Tahun ini sudah rampung," katanya.
Ia juga berkoordinasi dengan PU terkait pembangunan jalan dan jembatan ke lokasi air terjun. Begitu juga dengan soal pembebasan lahan.
"Rencananya, untuk pengembangan wisata air terjun Bibinoi, akan dilakukan launching tahun 2017, dimana pengelolaan dan pemanfaatkan tempat rekreasi itu akan melibatkan masyarakat setempat.
"Kita akan berdayakan warga Desa Bibinoi untuk pengelolaan, termasuk pemberlakukan retribusi masuk ke lokasi air terjun," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016
"Memang fasilitas dan sarana pendukung yang belum memadai, seperti akses jalan, tangga turun ke lokasi air terjun maupun fasilitas lainnya, dan masih terlihat banyak sampah berserakan di areal air terjun," kata Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Pemuda Olahraga Halsel, M Nur Kamarullah di Ternate, Selasa.
Dia berharap minimnya fasilitas pendukung wisata air terjun tersebut perlu menjadi perhatian bersama khususnya, SKPD terkait.
"Di sana akses jalannya juga belum memadai. Ada juga lahan masyarakat yang masuk area wisata tapi belum dibebaskan. Maka perlu ada keterlibatan SKPD terkait seperti PU dan bagian aset," katanya.
Nur menyatakan, SKPD yang dipimpinnya saat ini sedang membangun beberapa fasilitas seperti musallah dan ruang ganti bagi pengunjung.
"Kita sudah bangun musallah dan ruang ganti dua unit. Sementara lagi jalan. Tahun ini sudah rampung," katanya.
Ia juga berkoordinasi dengan PU terkait pembangunan jalan dan jembatan ke lokasi air terjun. Begitu juga dengan soal pembebasan lahan.
"Rencananya, untuk pengembangan wisata air terjun Bibinoi, akan dilakukan launching tahun 2017, dimana pengelolaan dan pemanfaatkan tempat rekreasi itu akan melibatkan masyarakat setempat.
"Kita akan berdayakan warga Desa Bibinoi untuk pengelolaan, termasuk pemberlakukan retribusi masuk ke lokasi air terjun," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016