Ambon, 5/2 (Antara) - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Maluku mengajak pelajar SD di Kota Ambon untuk meramaikan peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2017 dengan melibatkan mereka dalam permainan rakyat lokal yang digelar di seputar Jalan Sultan Hairun, Minggu sore.

Sedikitnya ada tujuh permainan rakyat yang digelar, yakni asen (permainan strategi menjaga lokasi), gici-gici (melompat dengan satu kaki), benteng (permainan menggunakan strategi perang), sahureka-reka (permainan melompat berirama), enggrang (berjalan dengan menggunakan bambu), terompa panjang dan lompat tali.

Kepala Dispora Maluku Semmy Huwae mengatakan, selain untuk memeriahkan HPN 2017, pihaknya sengaja menggelar pertunjukan tradisional Maluku tersebut untuk menghidupkan kembali permainan-permainan rakyat yang sudah mulai menghilang tergerus zaman.

Karena itu, pegelaran permainan lokal akan dilaksanakan hingga 8 Februari 2017. Sedikitnya 40 SD di Ambon akan turut serta dalam pertunjukan itu.

"Pertunjukan rakyat ini bagian dari rangkaian acara untuk memeriahkan HPN di Ambon. Bukan hanya untuk memperkenalkannya kepada kepada tamu-tamu yang datang dari luar, kami sengaja memperagakan kembali permainan-permainan rakyat ini juga untuk masyarakat kita agar tidak lupa," katanya.

Sebagai daerah kepulauan, kata dia, Maluku memiliki beragam permainan tradisional, tidak hanya menghibur dan menyenangkan, permainan tersebut juga menyegarkan dan menyehatkan tubuh, sehingga sangat cocok dimainkan oleh siapa saja.

"Kami memilih pelajar anak-anak SD untuk memperagakan permainan-permainan ini karena mereka terlihat lucu-lucu. Selain itu kami juga mengemasnya dalam suasana yang santai tapi bermakna," ucapnya.

Kendati pertunjukan permainan tradisional digelar untuk pelajar SD, tak sedikit masyarakat yang datang menonton, juga mencoba untuk ikut serta dalam permainan.

Dari tujuh permainan yang ditampilkan, banyak yang tertarik memainkan sahureka-reka, permainan tradisional dengan menggunakan empat batang pelepah daun sagu yang disebut gaba-gaba oleh masyarakat lokal.

Permainan ini bisa dimainkan oleh enam hingga delapan orang sekaligus. Empat orang pemain bertugas memegang mengatupkan dan membuka gaba-gaba yang disusun secara vertikal dan horizontal dan pemain lainnya harus melompat mengikuti irama ketukan gaba-gaba tersebut.

Meski terbilang tidak mudah karena harus hati-hati melompat sesuai irama ketukan gaba-gaba agar kaki tidak terjepit, tapi warga yang memadati lokasi pertunjukan tak segan untuk turut serta dalam permainan. 

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017