Ternate, 1/7 (Antara Maluku) - Jajaran Kepolisian Daerah (Polda), Maluku Utara (Malut) meningkatkan kewaspadaan, menyusul terjadinya aksi teror terhadap dua personel Brimob di Mabes Polri, Jumat malam.

"Seluruh personel Polri di Polda Malut tetap tugas seperti biasa, termasuk dalam pengamanan terkait arus mudik dan balik lebaran, tetapi kewaspadaan ditingkatkan," kata Kapolda Malut, Brigjen Pol Tugas Dwi Aprianto.

Kapolda menyatakan hal itu usai acara tabur bunga di perairan Ternate terkait HUT Ke-71 Bhayangkara Polri 1 Juli, di Ternate, Sabtu.

Ia menegaskan Polda Malut telah melakukan kewaspadaan sejak dini dalam mengantipasi serangan teroris khususnya bagi personel kepolisian yang bertugas di lapangan.

Menurut dia, teroris telah menyatakan Polisi sebagai musuh, sehingga ada unsur-unsur kebencian dan mengarahkan dan menggelorakan perlawanan kepada aparat kepolisian, apalagi Bhineka Tunggal Ika, Pancasila dan NKRI tidak sejalan dengan paham mereka.

Kapolda berharap tokoh masyarakat, tokoh agama dapat membantu aparat keamanan untuk terus memberikan suasana kamtibmas yang kondusif demi kesejahteraan masyarakat di Malut.

Kapolda juga menyatakan pihaknya terus mendeteksi ancaman aksi teror yang memang berpotensi terjadi di provinsi ini.

"Ancaman radikalisme saat sekarang bukan hanya sekadar wacana tetapi sudah nyata dan kami mendeteksi di Maluku Utara sangat berpotensi terjadi aksi teror," katanya.

Menurut dia, potensi tersebut terkait gejolak di Marawi, Filipina, dimana militer negara tersebut terus mendesak kelompok Maute pro ISIS yang melakukan serangan teror di daerah tersebut.

Marawi sendiri letaknya tidak terlalu jauh dari wilayah provinsi Maluku Utara. 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017