Ternate, 20/7 (Antara Maluku) - Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara (Malut) mencatat persentase penduduk miskin di Maluku Utara selama periode delapan tahun terakhir dari 2009 sampai 2017 bertambah 70 orang di Malut.

"Tetapi mengalami penurunan yaitu dari 98,00 ribu orang pada Maret 2009 menjadi 76,47 ribu orang pada Maret 2017 dan pada setahun terakhir dari Maret 2016 sampai pada Maret 2017, jumlah penduduk miskin di Maluku Utara mengalami sedikit peningkatan dari 74,68 ribu orang pada Maret 2016 menjadi 76,47 ribu orang," kata Kepala BPS Malut Misfahruddin dalam siaran pers kepada Antara di Ternate, Kamis.

Dia mengatakan pada Maret 2017 masyarakat miskin menjadi 12 ribu orang atau naik dibandingkan pada Maret 2016 berjumlah 10,58 ribu orang.

Jumlah penduduk miskin di perdesaan pada Maret 2016 berjumlah 64,10 ribu orang 2016 menjadi 64,47 ribu orang pada Maret 2017.

Menurut dia, jumlah penduduk miskin di Maluku Utara pada Maret 2017 sebanyak 76,47 ribu orang atau sebanyak 6,35 persen. Penduduk miskin pada September 2016 sebanyak 76,40 ribu orang atau sebanyak 6,41 persen.

Dengan demikian jumlah penduduk miskin di Maluku Utara selama setengah tahun terakhir bertambah sekitar 70 orang.

"Bertambahnya jumlah penduduk miskin di Maluku Utara disumbang oleh penduduk miskin di daerah perdesaan sedikit bertambah dari 63,95 ribu orang atau sebanyak 7,43 persen pada September 2016 naik menjadi 64,47 ribu orang atau sebanyak 7,40 persen pada Maret 2017," katanya.

Sedangkan pada daerah perkotaan mengalami penurunan dari 12,45 ribu orang atau 3,76 persen pada September 2016 menjadi 12 ribu orang (3,61) pada Maret 2017.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi berkurangnya jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan antara lain Penurunan Indeks Harga Konsumen di perkotaan Maret 2017 dibandingkan Februari 2017 sehingga terjadi inflasi sebesar -0,31 persen atau mengalami deflasi, terutama kelompok pengeluaran untuk Bahan Makanan yang mengalami deflasi sebesar 1,32 persen.

"Terjadi penurunan harga beberapa komoditi bahan makanan di daerah perkotaan pada Maret 2017 dibandingkan September 2016, seperti sayur-sayuran -3,58 persen, ikan diawetkan -3,51 persen, telur, susu dan hasil-hasilnya sebanyak -2,35 persen, serta kacang-kacangan -1,27 persen," ujarnya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017