Ambon, 15/8 (Antara Maluku) - Dinas Kesehatan Kota Ambon menargetkan pelaksanaan program nasional imunisasi "measles rubella" mulai dilaksanakan tahun 2018.
"Pelaksanaan imunisasi campak dan rubella berdasarkan program Kementerian Kesehatan untuk Kota Ambon akan dimulai tahun 2018," kata Plh Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy di Ambn, Maluku, Selasa.
Ia mengatakan, pemberian vaksin "measles rubella" (MR) fase pertama dilakukan di Pulau Jawa pada Agustus sampai September 2017. Vaksin rubella gratis ini akan dijadikan pengganti vaksin MMR (mumps measles rubella).
Fase kedua pemberian vaksin rubella gratis akan dilaksanakan di semua provinsi luar Jawa termasuk Kota Ambon pada Agustus-September 2018.
"Pemberian vaksin rubella gratis akan menyasar anak usia 9 bulan-15 tahun, kemudian diikuti dengan pengenalan vaksin MR ke dalam program imunisasi nasional sebagai pengganti vaksin campak yang selama ini dipakai," katanya.
Dia menjelaskan, pengenalan vaksin MR sebagai pengganti vaksin campak akan dilakukan pada bayi usia 9 bulan, usia 18 bulan dan anak-anak kelas 1 SD sederajat.
Sedangkan campak yang merupakan imunisasi dasar secara rutin dilaksanakan untuk bayi usia 7-9 bulan. Campak bukan imunisasi yang baru tetapi sudah lama dan rutin dilaksanakan.
"Pemberian vaksin rubella untuk usia 15-18 bulan dan diulang kembali pada usia 6 tahun hingga kurang dari 15 tahun," katanya.
Menurut Wendy, campak dan rubella merupakan infeksi menular melalui saluran bernapasan yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini bisa menyebabkan kecacatan hingga kematian.
Vaksin "measles rubella" diberikan untuk melindungi anak Indonesia dari penyakit kelainan bawaan seperti gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, kelainan jantung dan retardasi mental.
Karena itu, imunisasi MR bersifat wajib. Pemberian imunisasi pun bisa diberikan meski anak-anak sudah mendapatkan imunisasi campak.
"Tujuan imunisasi MR untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap campak rubella, cepat memutuskan transmisi campak rubella, menurunkan angka kesakitan dan kejadian. Kemenkes menargetkan Indonesia bisa bebas rubella pada 2020," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017
"Pelaksanaan imunisasi campak dan rubella berdasarkan program Kementerian Kesehatan untuk Kota Ambon akan dimulai tahun 2018," kata Plh Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy di Ambn, Maluku, Selasa.
Ia mengatakan, pemberian vaksin "measles rubella" (MR) fase pertama dilakukan di Pulau Jawa pada Agustus sampai September 2017. Vaksin rubella gratis ini akan dijadikan pengganti vaksin MMR (mumps measles rubella).
Fase kedua pemberian vaksin rubella gratis akan dilaksanakan di semua provinsi luar Jawa termasuk Kota Ambon pada Agustus-September 2018.
"Pemberian vaksin rubella gratis akan menyasar anak usia 9 bulan-15 tahun, kemudian diikuti dengan pengenalan vaksin MR ke dalam program imunisasi nasional sebagai pengganti vaksin campak yang selama ini dipakai," katanya.
Dia menjelaskan, pengenalan vaksin MR sebagai pengganti vaksin campak akan dilakukan pada bayi usia 9 bulan, usia 18 bulan dan anak-anak kelas 1 SD sederajat.
Sedangkan campak yang merupakan imunisasi dasar secara rutin dilaksanakan untuk bayi usia 7-9 bulan. Campak bukan imunisasi yang baru tetapi sudah lama dan rutin dilaksanakan.
"Pemberian vaksin rubella untuk usia 15-18 bulan dan diulang kembali pada usia 6 tahun hingga kurang dari 15 tahun," katanya.
Menurut Wendy, campak dan rubella merupakan infeksi menular melalui saluran bernapasan yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini bisa menyebabkan kecacatan hingga kematian.
Vaksin "measles rubella" diberikan untuk melindungi anak Indonesia dari penyakit kelainan bawaan seperti gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, kelainan jantung dan retardasi mental.
Karena itu, imunisasi MR bersifat wajib. Pemberian imunisasi pun bisa diberikan meski anak-anak sudah mendapatkan imunisasi campak.
"Tujuan imunisasi MR untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap campak rubella, cepat memutuskan transmisi campak rubella, menurunkan angka kesakitan dan kejadian. Kemenkes menargetkan Indonesia bisa bebas rubella pada 2020," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017