Ternate, 17/8 (Antara Maluku)- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Ternate, Maluku Utara Ibrahim Muhammad mengatakan, peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Kemerdekaan RI, harus dijadikan momentum bagi masyarakat untuk melakukan pembenahan perilaku.

"Realita dewasa ini menunjukkan banyak perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan RI, apalagi kalau dilihat dari sudut ajaran agama," katanya di Ternate, Kamis, terkait peringatan HUT ke-72 Proklamasi Kemerdekaan RI.

Korupsi, penyalagunaan narkoba dan minuman keras, tawuran antar-warga, kekerasaan terhadap perempuan dan anak serta pengabdian ajaran agama, menurut Ibrahim Muhammad, merupakan contoh dari sekian banyak perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan cita-cita proklamasi dan ajaran agama, yang harus dibenahi.

Ia mengatakan, pembenahan perilaku masyarakat harus diawali dengan komitmen setiap anggota masyarakat untuk memahami dan mengamalkan ajaran agama masing-masing, karena kalau sudah ada komitmen seperti itu maka semua perilakunya, baik dalam kehidupan keluarga maupun bermasyarakat dan bernegara akan selalu baik.

"Kalau orang betul-betul memahami dan mengamalkan ajaran agama, tidak akan tergiur melakukan korupsi walaupun hidupnya kekurangan, juga tidak akan mau mengkonsumsi narkoba dan minuman keras dalam kondisi apapun, tidak akan menyakiti dan menyusahkan orang lain, justru yang selalu ditampilkan adalah kebaikan dan manfaat bagi orang lain," katanya.

Ibrahim Muhammad mengatakan, untuk mewujudkan semua itu tentu tidak mudah dalam kompleksitas kehidupan sekarang ini, oleh karena itu perlu intervensi dari semua pihak terkait khususnya, para orang tua, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta para pemerintah baik di pusat maupun di daerah.

Khusus kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah, ia menyarankan agar dalam melaksanakan berbagai program pembangunan tidak hanya lebih mengutamakan pembangunan fisik, seperti infrastruktur dan mengabaikan pembangunan mental masyarakat, karena pembangunan infrastruktur tidak akan memiliki arti apa-apa kalau mental masyarakat yang memanfaatkan infrastruktur itu tidak baik.

"Contohnya walaupun di suatu daerah dibangun sarana sanitasi lingkungan, seperti tempat pembuangan sampah yang banyak dan drainase yang memadai, tetapi kalau mental masyarakat tidak sadar akan kebersihan maka pasti sarana itu tidak dimanfaatkan dengan baik, masyarakat justru tetap membuang sampah disemberangan tempat," katanya menambahkan.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017