Ternate, 24/9 (Antara Maluku) - Para pedagang sayur di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) meminta Pemerintaha Kota (Pemkot) setempat membangun "cold storage" (gudang penyimpanan yang dilengkapi pengatur suhu) untuk penyimpanan sayur yang didatangkan dari luar daerah.

"Sebagian besar kebutuhan sayur di Ternate harus didatangkan dari luar daerah, seperti dari Sulawesi Utara yang pengangkutannya menggunakan transportasi laut, sehingga keberadaan cold storage sayur di Ternate sangat diperlukan," kata seorang pedagang di Ternate, Amirullah, Sabtu.

Cold storage sayur itu harus dibangun di sekitar pasar, khususnya pasar besar di Ternate seperti Pasar Higinies dan Pasar Bastiong, untuk memudahkan pedagang mengambil atau menyimpan sayur yang tidak habis terjual.

Menurut Amirullah, para pedagang selama ini mendatangkan sayur dari luar daerah dalam partai besar (banyak) karena selain untuk efesiensi biaya angkut, juga transportasi laut tidak tersedia setiap saat dan sering terganggu cuaca buruk.

Jika sayur yang didatangkan itu dalam kurun waktu tujuh hari tidak habis terjual, pedagang sayur terpaksa harus menanggung rugi karena sayur menjadi busuk, terutama untuk jenis sayur seperti tomat, cabai, bayam, kangkung dan kacang panjang.

Amirullah mengatakan, kalau di Ternate sudah ada cold storage sayur, pembusukan dapat dihindari karena sayur bisa bertahan lama di dalam penyimpanan, selain itu stok sayur di pasaran Ternate akan selalu tersedia, sehingga harganya selalu stabil.

Selama ini harga sayur di Ternate sering melonjak karena stok terbatas akibat terlambatnya pasokan dari luar daerah, cabai nona misalnya yang harga normalnya Rp40.000-an per kg, bisa melonjak sampai Rp80.000-an per kg karena alasan itu.

Sementara itu Wali Kota Ternate, Burhan Abdurrahman mengatakan, pemkot telah memprogramkan pembangunan cold storage, namun untuk merealisasikannya menunggu anggaran dari pemerintah pusat.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017