Ternate, 25/10 (Antara Maluku) - Wakil Ketua DPRD Kota Ternate Maluku Utara (Malut), Mubin A. Wahid mengatakan kunjungan dirinya bersama sejumlah pejabat di Pemkot Ternate ke Belanda bukan untuk pelesir, atau menghamburkan keuangan daerah.

"Kami ke Belanda atas undangan dari Jaringan Kota Pusaka Indonesia untuk ikut pameran pariwisata dan kebudayaan di sana, bersama utusan dari sejumlah kabupaten/kota lainnya di Inonesia yang masuk anggota Jaringan Kota Pusaka Indonesia,"katanya di ternate, Rabu.

Ia mengatakan hal itu menanggapi adanya sorotan dari sejumlah kalangan di Ternate, yang menilai kunjungan mereka ke Belanda pada pertengahan Oktober ini, hanya untuk pelesir dan menghambur-hamburkan keuangan daerah, yang dalam beberapa tahun terakhir ini selalu devisit.

Jaringan Kota Pusaka Indonesia, menurut Mubin, mengundang Ternate untuk ikut pameran pariwisata dan kebudayaan di Belanda, karena Ternate menjadi anggota organisasi itu dan memiliki hubungan historis yang panjang dengan Belanda.

Menurut dia, selama di Belanda mereka mempromosikan potensi pariwisata dan kebudayaan Ternate, termasuk potensi investasi dan perdagangan di daerah ini, yang mendapat perhatian serius dari kalangan pengusaha dan masyarakat di sana.

Keberadaan sejumlah peninggalan Belanda di Ternate, kata Mubin, seperti Benteng Oranje yang dibangun Belanda pada 1607 ketika VOC menjadikan Ternate pusat kegiatannya, juga disampaikan kepada masyarakat setempat.

"Kami juga di Belanda mencoba mencari dokumen sejarah mengenai Ternate, seperti rempah-rempah dan para Sultan Ternate, yang banyak tersimpang di sejumlah perpustakaan di sana,"katanya.

Dokumen itu, kata Mubin, sangat dibutuhkan Ternate terkait dengan program pembangunan musium rempah di Ternate dan rencana untuk mengusulkan kembali Sultan Iskandar Djabir Syah menjadi Pahlawan Nasional ke Pemerintah pusat.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017