Ambon, 12/12 (Antara Maluku) - Kepala staf Korem (Kasrem) 151/Binaiya, Letkol Inf Christian Pieter memberikan materi Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara kepada 120 pelajar dan mahasiswa KKN Universitas Pattimura, dalam satu acara diskusi pemuda di Aula SMA Negeri 7 Ambon.
Siaran pers Penerangan Korem 151/Binaiya yang diterima Antara, Selasa, menyebutkan, kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Forum Pemuda Cinta Tanah Air (FPCTA), mengusung tema "Bela Negara Mewujudkan Pertahanan Negara".
Dalam diskusi tersebut, Kasrem menjelaskan tentang pentingnya toleransi antarumat beragama dan sikap saling menghormati dan menghargai antarsesama.
"Bela Negara bukan berarti harus memanggul senjata, tetapi yang lebih utama adalah menerapkan sikap disiplin dalam kehidupan sehari-hari karena disiplin akan menjadikan para pelajar menjadi orang yang berkualitas dan memiliki kepribadian yang baik," katanya.
Ia juga mengatakan, apa yang disampaikan guru harus diikuti dengan baik, karena salah satu ciri siswa teladan adalah hormat dan patuh kepada guru dan selalu menjalankan nasihatnya dengan baik dan penuh tanggung jawab, serta saling menghargai antarsesama teman.
"Pandangan hidup bangsa, ideologi bangsa dan jiwa kita ada dalam Pancasila. Jika para pelajar memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, maka tentu para pelajar sekalian akan menjadi orang yang baik dan memiliki wawasan pengetahuan yang handal," katanya.
Dalam diskusi tersebut, Pimpinan KNPI Maluku Nicolas Okmemere, yang merupakan salah satu pemateri, juga menjelaskan tentang nasionalisme dan bagaimana para pelajar sebagai generasi muda harus saling menghormati satu sama lain serta Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan meningkatkan toleransi antarumat beragama.
Selain pelajar dan mahasiswa, diskusi itu juga dihadiri oleh Kepala Sekolah beserta para guru-guru SMAN 7 Ambon.
Ketua FPCTA, Jandri Tuhumury mengatakan organisasi itu berencana menjadikan SMA Negeri 7 Ambon sebagai sekolah Bela Negara dan bisa menjadi mitra Korem 151/Binaiya dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan bela negara.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017
Siaran pers Penerangan Korem 151/Binaiya yang diterima Antara, Selasa, menyebutkan, kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Forum Pemuda Cinta Tanah Air (FPCTA), mengusung tema "Bela Negara Mewujudkan Pertahanan Negara".
Dalam diskusi tersebut, Kasrem menjelaskan tentang pentingnya toleransi antarumat beragama dan sikap saling menghormati dan menghargai antarsesama.
"Bela Negara bukan berarti harus memanggul senjata, tetapi yang lebih utama adalah menerapkan sikap disiplin dalam kehidupan sehari-hari karena disiplin akan menjadikan para pelajar menjadi orang yang berkualitas dan memiliki kepribadian yang baik," katanya.
Ia juga mengatakan, apa yang disampaikan guru harus diikuti dengan baik, karena salah satu ciri siswa teladan adalah hormat dan patuh kepada guru dan selalu menjalankan nasihatnya dengan baik dan penuh tanggung jawab, serta saling menghargai antarsesama teman.
"Pandangan hidup bangsa, ideologi bangsa dan jiwa kita ada dalam Pancasila. Jika para pelajar memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, maka tentu para pelajar sekalian akan menjadi orang yang baik dan memiliki wawasan pengetahuan yang handal," katanya.
Dalam diskusi tersebut, Pimpinan KNPI Maluku Nicolas Okmemere, yang merupakan salah satu pemateri, juga menjelaskan tentang nasionalisme dan bagaimana para pelajar sebagai generasi muda harus saling menghormati satu sama lain serta Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan meningkatkan toleransi antarumat beragama.
Selain pelajar dan mahasiswa, diskusi itu juga dihadiri oleh Kepala Sekolah beserta para guru-guru SMAN 7 Ambon.
Ketua FPCTA, Jandri Tuhumury mengatakan organisasi itu berencana menjadikan SMA Negeri 7 Ambon sebagai sekolah Bela Negara dan bisa menjadi mitra Korem 151/Binaiya dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan bela negara.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017