Ambon, 20/12 (Antaranews Maluku) - Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Suko Pranoto meminta pers untuk mengawasi anggotanya yang tidak netral selama berlangsungnya Pilkada di Maluku dan Maluku Utara pada 2018.

Permintaan tersebut disampaikan Pangdam Suko di "Coffee Morning" bersama wartawan di markasnya, Rabu.

"Tidak ada kata lain yang bisa saya sampaikan, netral, tolong ini juga dilihat. Media boleh melihat ketidaknetralannya di mana segera `follow up`, jangan sampai ini dibiarkan," katanya.

Wilayah pengawasan Kodam XVI/Pattimura meliputi Provinsi Maluku dan Maluku Utara. Pemilihan gubernur di dua daerah tersebut, juga walikota Tual dan bupati Maluku Tenggara akan dihelat pada 2018.

Terkait itu, kata Pangdam Suko, peran media massa sangat dibutuhkan untuk memberikan semangat berdemokrasi yang lebih baik, salah satunya adalah dengan mengawasi sikap netral TNI selama pilkada berlangsung.

"Saya juga selalu berharap profesional media untuk melihat itu, menyikapi tentang netralitas TNI," ucapnya.

Penegasan sikap netral TNI dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) telah menjadi komitmen bersama antara TNI/Polri. Kedua institusi tersebut juga bersepakat untuk saling mengingatkan anggotanya yang dinilai tidak netral.

Di tingkat daerah, menurut Pangdam Suko, juga sudah dibicarakan dengan Kapolda Maluku Irjen Polisi Deden Juhara.

"Di tingkat Mabes TNI/Polri itu sudah komitmen bersama. Di sini sama Kapolda juga sudah, netral katanya, tidak ada alasan dalam kondisi apapun," ujarnya.

Dikatakannya lagi, seringkali peran TNI memang dibutuhkan sebelum proses penyelenggaran Pilkada, salah satunya adalah membantu mendistribusikan logistik. Kendati demikian tidak lantas mempengaruhi kredibilitas TNI.

Guna mensukseskan kelancaran pelaksanaan proses berdemokrasi dan menjaga kenetralan anggotanya, Pangdam Suko berencana mengeluarkan peraturan tertulis.

"Aturan-aturan tertulis akan segera kita turunkan, contohnya tidak boleh berada di dekat Tempat Pemungutan Suara (TPS)," tegasnya.

Pangdam Suko juga berharap masyarakat bijaksana dalam menyikapi proses pilkada, memilih calon pemimpinnya sesuai hati nurani, dan tidak terpengaruh iming-iming dari para kandidat.

"Kita telah mendengar siapa-siapa calonnya, mudah-mudahan masyarakat sudah lebih dewasa. Silahkan pilih sesuai hati nurani masing-masing, satu keluarga juga belum tentu sama pilihannya," tandasnya. 

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017