Ternate, 5/1 (Antaranews Maluku) - Pemerintah Kota (Pemkot) Tidore Kepulauan, Maluku Utara (Malut), memprogramkan pengembangan usaha ternak lebah madu sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah itu.
"Usaha ternak lebah madu memiliki prospek cerah, karena selain potensi pasarnya sangat bagus, juga untuk mengembangkan usaha itu tidak memerlukan modal besar dan keahlian khusus," kata Kepala Dinas Pertanian Tidore Kepulauan Imran Yasin di Ternate, Jumat.
Banyak wilayah di Tidore Kepulauan yang sangat cocok untuk pengembangan usaha ternak lebah madu, di antaranya di wilayah Oba dan Oba Selatan, karena memiliki kawasan pertanian dan perkebunan yang menyediakan bunga sepanjang tahun untuk sumber makanan lebah madu.
Menurut dia, sebagai langkah awal Pemkot Tidore Kepulauan memprogramkan pengembangan usaha ternak lebah madu di wilayah Oba, melalui pembentukan sejumlah kelompok masyarakat, yang modal usahanya akan dianggarkan melalui APBD.
Pemkot Tidore Kepulauan telah menyiapkan seorang ahli di bidang usaha ternak lebah madu untuk melatih kelompok masyarakat dalam usaha ternak lebah madu, mulai dari penyediaan sarana dan prasarana, pemeliharaan hingga proses pemanenan madu.
Khusus untuk pemasaran produk madu yang dihasilkan masyarakat, menurut Imran Yasin, Pemkot Tidore Kepulauan telah menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan di Pulau Jawa, di antaranya dengan Indofood yang akan menampung berapa pun produksi madu dari Tidore Kepulauan.
Di Malut sejauh ini belum ada yang mengembangkan usaha ternak lebah madu, walaupun peminat madu di daerah itu cukup besar, karena lebih mengandalkan madu alam yang diperoleh dari kawasan hutan, seperti dari kawasan hutan di Kabupaten Kepulauan Sula dan Halmahera Selatan.
Imran Yasin menambahkan, upaya lain yang dilakukan oleh Pemkot Tidore Kepulauan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah perdesaan adalah pengembangan budi daya buah naga dan jeruk, yang pada 2018 ini akan dilaksanakan di wilayah Oba.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
"Usaha ternak lebah madu memiliki prospek cerah, karena selain potensi pasarnya sangat bagus, juga untuk mengembangkan usaha itu tidak memerlukan modal besar dan keahlian khusus," kata Kepala Dinas Pertanian Tidore Kepulauan Imran Yasin di Ternate, Jumat.
Banyak wilayah di Tidore Kepulauan yang sangat cocok untuk pengembangan usaha ternak lebah madu, di antaranya di wilayah Oba dan Oba Selatan, karena memiliki kawasan pertanian dan perkebunan yang menyediakan bunga sepanjang tahun untuk sumber makanan lebah madu.
Menurut dia, sebagai langkah awal Pemkot Tidore Kepulauan memprogramkan pengembangan usaha ternak lebah madu di wilayah Oba, melalui pembentukan sejumlah kelompok masyarakat, yang modal usahanya akan dianggarkan melalui APBD.
Pemkot Tidore Kepulauan telah menyiapkan seorang ahli di bidang usaha ternak lebah madu untuk melatih kelompok masyarakat dalam usaha ternak lebah madu, mulai dari penyediaan sarana dan prasarana, pemeliharaan hingga proses pemanenan madu.
Khusus untuk pemasaran produk madu yang dihasilkan masyarakat, menurut Imran Yasin, Pemkot Tidore Kepulauan telah menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan di Pulau Jawa, di antaranya dengan Indofood yang akan menampung berapa pun produksi madu dari Tidore Kepulauan.
Di Malut sejauh ini belum ada yang mengembangkan usaha ternak lebah madu, walaupun peminat madu di daerah itu cukup besar, karena lebih mengandalkan madu alam yang diperoleh dari kawasan hutan, seperti dari kawasan hutan di Kabupaten Kepulauan Sula dan Halmahera Selatan.
Imran Yasin menambahkan, upaya lain yang dilakukan oleh Pemkot Tidore Kepulauan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah perdesaan adalah pengembangan budi daya buah naga dan jeruk, yang pada 2018 ini akan dilaksanakan di wilayah Oba.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018