Ternate, 6/1 (Antaranews Maluku) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Utara, Maluku Utara (Malut) diminta meningkatkan jangkauan layanan telepon seluler di daerah itu hingga ke seluruh pelosok desa, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berkomunikasi.
"Masyarakat pelosok pedesaan di Halmahera Utara saat ini masih kesulitan berkomunikasi menggunakan telepon seluler dengan keluarganya yang tinggal di daerah lain, karena belum ada jaringan telepon seluler,"kata salah seorang tokoh masyarakat Halmahera Utara, Malan Sainur di Ternate, Sabtu.
Telepon seluler tidak hanya dibutuhkan untuk komunikasi jarak jauh, tetapi juga untuk kepentingan pendidikan dan ekonomi, oleh karena itu Pemkab Halmahera Utara harus menjadikan penyediaan layanan telepon seluler di seluruh wilayahnya sebagai prioritas.
Ia mengatakan, Halmahera Utara merupakan salah satu daerah yang rawan dimasuki kelompok teroris, seperti adanya pengakuan salah seorang teroris yang diamankan Densus 88 Mabes Polri di Banteng pada beberapa waktu lalu bahwa mereka akan menjadikan Halmahera sebagai basis pelatihan anggota.
Masyarakat di wilayah pedesaan akan lebih muda menginformasikan kepada aparat keamanan menggunakan telepon seluler jika mereka melihat adanya oknum yang dicurigai sebagai anggota teroris di desanya, untuk itulah pentingnya penyediaan layanan telepon seluler.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Halmahera Utara, Alan S mengakui masih banyak wilayah desa di kabupaten itu yang belum terjangkau layanan telepon seluler, namun Pemkab terus berupaya mengatasinya.
Pemkab pada 2018 ini telah mengusulkan pembangunan 23 tower BTS di berbagai titik di Halmahera Utara ke pemerintah pusat dan jika itu bisa direalisasikan maka seluruh desa di daerah itu dipastikan dapat terjangkau layanan telepon seluler.
Ia menambahkan, Pemkab pada 2018 juga telah memprogramkan penyediaan layanan internet gratis di 25 titik di wilayah Halmahera Utara, seperti kawasan pelabuhan dan pendidikan untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan internet.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
"Masyarakat pelosok pedesaan di Halmahera Utara saat ini masih kesulitan berkomunikasi menggunakan telepon seluler dengan keluarganya yang tinggal di daerah lain, karena belum ada jaringan telepon seluler,"kata salah seorang tokoh masyarakat Halmahera Utara, Malan Sainur di Ternate, Sabtu.
Telepon seluler tidak hanya dibutuhkan untuk komunikasi jarak jauh, tetapi juga untuk kepentingan pendidikan dan ekonomi, oleh karena itu Pemkab Halmahera Utara harus menjadikan penyediaan layanan telepon seluler di seluruh wilayahnya sebagai prioritas.
Ia mengatakan, Halmahera Utara merupakan salah satu daerah yang rawan dimasuki kelompok teroris, seperti adanya pengakuan salah seorang teroris yang diamankan Densus 88 Mabes Polri di Banteng pada beberapa waktu lalu bahwa mereka akan menjadikan Halmahera sebagai basis pelatihan anggota.
Masyarakat di wilayah pedesaan akan lebih muda menginformasikan kepada aparat keamanan menggunakan telepon seluler jika mereka melihat adanya oknum yang dicurigai sebagai anggota teroris di desanya, untuk itulah pentingnya penyediaan layanan telepon seluler.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Halmahera Utara, Alan S mengakui masih banyak wilayah desa di kabupaten itu yang belum terjangkau layanan telepon seluler, namun Pemkab terus berupaya mengatasinya.
Pemkab pada 2018 ini telah mengusulkan pembangunan 23 tower BTS di berbagai titik di Halmahera Utara ke pemerintah pusat dan jika itu bisa direalisasikan maka seluruh desa di daerah itu dipastikan dapat terjangkau layanan telepon seluler.
Ia menambahkan, Pemkab pada 2018 juga telah memprogramkan penyediaan layanan internet gratis di 25 titik di wilayah Halmahera Utara, seperti kawasan pelabuhan dan pendidikan untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan internet.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018