Ternate, 27/2 (Antaranews Maluku) - DPRD Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) menilai Kelurahan Tongole di Kecamatan Kota Ternate Tengah layak dijadikan kelurahan wisata, karena di wilayah tersebut banyak terdapat objek wisata menarik.
"Di Kelurahan Tongole ada objek wisata Cengkih Afo yang selama ini selalu menjadi salah satu objek wisata yang dikunjungi setiap wisatawan yang datang di Ternate," kata Ketua Badan Legislasi DPRD Ternate, Nurlaila Syarif di Ternate, Selasa.
Objek wisata Cengkih Afo adalah tanaman cengkih berusia 400 tahun lebih atau merupakan cengkih tertua di dunia dan yang selama ini menjadi induk dari cengkih yang dikembangkan di Ternate dan kabupaten/kota lainnya di Malut, termasuk di berbagai daerah di Indonesia.
Menurut dia, di Kelurahan Tongole juga ada ake tege-tege, yakni mata air yang memiliki berbagai cerita menarik dan dipercaya jika membasuh muka dengan air dari ake tege-tege itu akan selalu awet muda.
Di Kelurahan Tongole ada pula industri kerajinan khas Ternate, di antaranya meubel bambu china berupa kursi tamu dan berbagai hiasan serta ada sentra penjualan kuliner khas Ternate.
Kearifan lokal di Kelurahan Tongole, kata Nurlaila Syarif, baik berupa kesenian tradisional maupun adat istiadat juga masih terpelihara dengan baik, begitu pula desain rumah warga masih banyak yang mencirikan rumah khas Ternate, seperti rumah yang menggunakan konstruksi rumah kanci.
Badan Legislasi DPRD Ternate telah menyiapkan draf Rancanan Peraturan Daerah (Ranperda) mengenai pengembangan Kelurahan Tongole menjadi kelurahan wisata pertama di Kota Ternate, bahkan di wilayah Malut.
Ia menambahkan, DPRD perlu melakukan study banding ke sejumlah daerah di Indonesia yang telah mengembangkan kelurahan wisata, di antaranya di Sulawesi Utara untuk mendapatkan tambahan masukan yang nantinya akan memperkaya penyusunan Ranperda pengembangan Kelurahan Tongole menjadi kelurahan wisata.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
"Di Kelurahan Tongole ada objek wisata Cengkih Afo yang selama ini selalu menjadi salah satu objek wisata yang dikunjungi setiap wisatawan yang datang di Ternate," kata Ketua Badan Legislasi DPRD Ternate, Nurlaila Syarif di Ternate, Selasa.
Objek wisata Cengkih Afo adalah tanaman cengkih berusia 400 tahun lebih atau merupakan cengkih tertua di dunia dan yang selama ini menjadi induk dari cengkih yang dikembangkan di Ternate dan kabupaten/kota lainnya di Malut, termasuk di berbagai daerah di Indonesia.
Menurut dia, di Kelurahan Tongole juga ada ake tege-tege, yakni mata air yang memiliki berbagai cerita menarik dan dipercaya jika membasuh muka dengan air dari ake tege-tege itu akan selalu awet muda.
Di Kelurahan Tongole ada pula industri kerajinan khas Ternate, di antaranya meubel bambu china berupa kursi tamu dan berbagai hiasan serta ada sentra penjualan kuliner khas Ternate.
Kearifan lokal di Kelurahan Tongole, kata Nurlaila Syarif, baik berupa kesenian tradisional maupun adat istiadat juga masih terpelihara dengan baik, begitu pula desain rumah warga masih banyak yang mencirikan rumah khas Ternate, seperti rumah yang menggunakan konstruksi rumah kanci.
Badan Legislasi DPRD Ternate telah menyiapkan draf Rancanan Peraturan Daerah (Ranperda) mengenai pengembangan Kelurahan Tongole menjadi kelurahan wisata pertama di Kota Ternate, bahkan di wilayah Malut.
Ia menambahkan, DPRD perlu melakukan study banding ke sejumlah daerah di Indonesia yang telah mengembangkan kelurahan wisata, di antaranya di Sulawesi Utara untuk mendapatkan tambahan masukan yang nantinya akan memperkaya penyusunan Ranperda pengembangan Kelurahan Tongole menjadi kelurahan wisata.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018