Ternate, 28/3 (Antaranews Maluku) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) mengantisipasi naiknya harga sembilan bahan pokok (sembako) menyusul adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite.
"Tentunya kenaikan ini dipastikan akan berdampak kepada masyarakat, khususnya haga sembako maupun alat transportasi, dan hal ini juga dipastikan akan menyumbang inflasi di kota Ternate," kata Sekretaris TPID kota Ternate, Sutopo Abdullah di Ternate, Rabu.
Ia mengatakan, untuk mengantisipasi lonjakan harga sembako, TPID kota Ternate akan menghitung dampak dari kenaikan BBM itu.
Salah satu penyumbang inflasi adalah moda transportasi, apalagi dengan geografis Malut daerah kepulauan yang semuanya sangat membutuhkan jasa trasportasi dan BBM yang begitu banyak.
"Sehingga sudah pasti hal ini akan berdampak kepada masyarakat, dan dipastikan akan ada peningkatan harga barang, yang mempengaruhi laju inflasi di daerah ini," katanya.
Menurut dia, kenaikan harga BBM ini sudah bisa diprediksi berdampak inflasi, dan nanti di awal April Badan usat Statistik (BPS) akan menghitung laju inflasi di kota Ternate.
"Akan tetapi, kami sangat berharap agar BBM ini tidak naik, karena akan berdampak di banyak sekor, apalagi transportasi yang selama ini juga menjadi salah satu komponen penyumbang inflasi di kota Ternate, terutama dalam menghadapi Ramadan nanti," katanya.
Sementara, Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Ternate meminta agar pemerintah kota Ternate mengantisipasi lonjakan harga barang akibat kenaikan BBM.
Ketua Komisi II DPRD Kota Ternate, Zainal ketika dikonfirmasi menyatakan, setidaknya pemerintah harus intervensi agar menghindari hal-hal yang akan timbul di kalangan masyaraka, misalnya terjadi demonstrasi akibat kenaikan harga sembako dan sebagainya, apalagi ini menjelang bulan suci Ramadan serta hari-hari besar lainnya.
Untuk itu, DPRD kota Ternate menghimbau kepada masyarakat untuk menahan diri, dan memerintah juga harus segera menginterfensi dampak kenaikan harga BMM terutama di tempat-tempat pengisian BBM seperti SPBU, Pertamini dan sebagainya.
Dia menambahkan, DPRD juga akan melakukan tinjauan ke tempat-tempat pengisian BBM, kerana belajar dari pengalaman-pengalaman kemarin, apabila terjadi kenaikan BBM maka pasti ada protesdari warga karena merasa tidak puas dan hal ini juga mengantisipasi agar para pengecer tidak bermain harga semaunya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
"Tentunya kenaikan ini dipastikan akan berdampak kepada masyarakat, khususnya haga sembako maupun alat transportasi, dan hal ini juga dipastikan akan menyumbang inflasi di kota Ternate," kata Sekretaris TPID kota Ternate, Sutopo Abdullah di Ternate, Rabu.
Ia mengatakan, untuk mengantisipasi lonjakan harga sembako, TPID kota Ternate akan menghitung dampak dari kenaikan BBM itu.
Salah satu penyumbang inflasi adalah moda transportasi, apalagi dengan geografis Malut daerah kepulauan yang semuanya sangat membutuhkan jasa trasportasi dan BBM yang begitu banyak.
"Sehingga sudah pasti hal ini akan berdampak kepada masyarakat, dan dipastikan akan ada peningkatan harga barang, yang mempengaruhi laju inflasi di daerah ini," katanya.
Menurut dia, kenaikan harga BBM ini sudah bisa diprediksi berdampak inflasi, dan nanti di awal April Badan usat Statistik (BPS) akan menghitung laju inflasi di kota Ternate.
"Akan tetapi, kami sangat berharap agar BBM ini tidak naik, karena akan berdampak di banyak sekor, apalagi transportasi yang selama ini juga menjadi salah satu komponen penyumbang inflasi di kota Ternate, terutama dalam menghadapi Ramadan nanti," katanya.
Sementara, Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Ternate meminta agar pemerintah kota Ternate mengantisipasi lonjakan harga barang akibat kenaikan BBM.
Ketua Komisi II DPRD Kota Ternate, Zainal ketika dikonfirmasi menyatakan, setidaknya pemerintah harus intervensi agar menghindari hal-hal yang akan timbul di kalangan masyaraka, misalnya terjadi demonstrasi akibat kenaikan harga sembako dan sebagainya, apalagi ini menjelang bulan suci Ramadan serta hari-hari besar lainnya.
Untuk itu, DPRD kota Ternate menghimbau kepada masyarakat untuk menahan diri, dan memerintah juga harus segera menginterfensi dampak kenaikan harga BMM terutama di tempat-tempat pengisian BBM seperti SPBU, Pertamini dan sebagainya.
Dia menambahkan, DPRD juga akan melakukan tinjauan ke tempat-tempat pengisian BBM, kerana belajar dari pengalaman-pengalaman kemarin, apabila terjadi kenaikan BBM maka pasti ada protesdari warga karena merasa tidak puas dan hal ini juga mengantisipasi agar para pengecer tidak bermain harga semaunya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018