Ambon, 4/4 (Antaranews Maluku) - Pusat Penelitian Pengembangan Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Puslitbang Strahan Kemenhan) mengumpulkan data untuk penelitian peningkatan pembinaan teritorial (Binter) TNI menghadapi ancaman non militer.
Pengumpulan data tersebut dilakukan dalam bentuk diskusi kelompok terarah (Focus Group Discussion) bertajuk "Penelitian Peningkatan Binter TNI Dalam Rangka Menghadapi Ancaman Non-Militer" oleh Puslitbang Strahan Kemenhan bersama sejumlah instansi terkait, tokoh-tokoh agama dan masyarakat Maluku, Selasa.
Digelar di ruang rapat Markas Komando Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon, diskusi itu dipimpin oleh Kepala Puslitbang Strahan Kemhan Laksamana Pertama TNI Agus Rustandi bersama tim kelompok kerja (pokja) peneliti keamanan.
Sejumlah pejabat militer di Ambon juga hadir dalam kegiatan tersebut, seperti Komandan Lantamal IX Laksamana Pertama TNI Antongan Simatupang, Aspotmar Danlantamal IX Kolonel Marinir Nanang Purwoko, Dandim 1504/Ambon Letkol Inf Fendri Navyanto Raminta dan Kasibinpotdirga Lanud Pattimura Kapten Tek Tommy Sujarwo.
Sedangkan dari kalangan pemerintah dan akademisi, ada Sub Divisi Penelitian Sosial Pemerintahan Bapeda Provinsi Maluku dan perwakilan Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pattimura (Unpatti).
Laksamana Pertama TNI Agus Rustandi dalam kesempatan itu mengatakan pengumpulan data untuk penelitian terkait ancaman non-militer dimaksudkan untuk menyusun konsep Binter TNI dalam upaya membantu pemerintah mengembangkan pertahanan di daerah.
Hasil dari penelitian tersebut akan menjadi sumbangsih bagi ilmu pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan Binter TNI dan upaya menjaga pertahanan dan kemanan negara dari serangan bangsa asing.
Selain itu, hasilnya juga akan menjadi bahan pertimbangan bagi pemimpin Kemenhan dalam menyusun kebijakan pertahanan dan kemananan.
"Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konsep Binter TNI dalam upaya membantu pemerintah guna pengembangan bidang pertahanan di daerah. Manfaat dari penelitian ini juga menjadi bahan pertimbangan pimpinan Kemenhan dalam menyusun kebijakan pertahanan," ucapnya.
Komandan Lantamal IX Laksamana Pertama TNI Antongan Simatupang dalam kesempatan yang sama mengatakan kegiatan FGD dilaksanakan oleh Puslitbang Strahan Kemenhan, pihaknya hanya memfasilitasi kegiatan tersebut.
Ia berharap, FGD dapat terlaksana dengan baik dan mendapatkan hasil seperti yang diharapkan oleh Puslitbang Strahan Kemenhan, agar bisa menjadi bahan kajian untuk peningkatkan Binter TNI.
"FGD ini dilaksanakan oleh Puslitbang Strahan Kemhan RI, kami dari Lantamal IX Ambon hanya memfasilitasi dengan harapan kegiatan dapat terlaksana dengan baik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
Pengumpulan data tersebut dilakukan dalam bentuk diskusi kelompok terarah (Focus Group Discussion) bertajuk "Penelitian Peningkatan Binter TNI Dalam Rangka Menghadapi Ancaman Non-Militer" oleh Puslitbang Strahan Kemenhan bersama sejumlah instansi terkait, tokoh-tokoh agama dan masyarakat Maluku, Selasa.
Digelar di ruang rapat Markas Komando Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon, diskusi itu dipimpin oleh Kepala Puslitbang Strahan Kemhan Laksamana Pertama TNI Agus Rustandi bersama tim kelompok kerja (pokja) peneliti keamanan.
Sejumlah pejabat militer di Ambon juga hadir dalam kegiatan tersebut, seperti Komandan Lantamal IX Laksamana Pertama TNI Antongan Simatupang, Aspotmar Danlantamal IX Kolonel Marinir Nanang Purwoko, Dandim 1504/Ambon Letkol Inf Fendri Navyanto Raminta dan Kasibinpotdirga Lanud Pattimura Kapten Tek Tommy Sujarwo.
Sedangkan dari kalangan pemerintah dan akademisi, ada Sub Divisi Penelitian Sosial Pemerintahan Bapeda Provinsi Maluku dan perwakilan Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pattimura (Unpatti).
Laksamana Pertama TNI Agus Rustandi dalam kesempatan itu mengatakan pengumpulan data untuk penelitian terkait ancaman non-militer dimaksudkan untuk menyusun konsep Binter TNI dalam upaya membantu pemerintah mengembangkan pertahanan di daerah.
Hasil dari penelitian tersebut akan menjadi sumbangsih bagi ilmu pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan Binter TNI dan upaya menjaga pertahanan dan kemanan negara dari serangan bangsa asing.
Selain itu, hasilnya juga akan menjadi bahan pertimbangan bagi pemimpin Kemenhan dalam menyusun kebijakan pertahanan dan kemananan.
"Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konsep Binter TNI dalam upaya membantu pemerintah guna pengembangan bidang pertahanan di daerah. Manfaat dari penelitian ini juga menjadi bahan pertimbangan pimpinan Kemenhan dalam menyusun kebijakan pertahanan," ucapnya.
Komandan Lantamal IX Laksamana Pertama TNI Antongan Simatupang dalam kesempatan yang sama mengatakan kegiatan FGD dilaksanakan oleh Puslitbang Strahan Kemenhan, pihaknya hanya memfasilitasi kegiatan tersebut.
Ia berharap, FGD dapat terlaksana dengan baik dan mendapatkan hasil seperti yang diharapkan oleh Puslitbang Strahan Kemenhan, agar bisa menjadi bahan kajian untuk peningkatkan Binter TNI.
"FGD ini dilaksanakan oleh Puslitbang Strahan Kemhan RI, kami dari Lantamal IX Ambon hanya memfasilitasi dengan harapan kegiatan dapat terlaksana dengan baik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018