Ambon, 7/5 (Antaranews Maluku) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Provinsi Maluku pada Maret 2018 mencapai 69,44 juta dolar AS atau terjadi kenaikan sekitar 61,52 persen dibandingkan impor Februari 2018 yang mencapai 42,99 juta dolar juta dolar AS.

"Secara kumulatif nilai impor Maluku Januari-Maret 2018 mencapai 133,09 juta dolar AS, atau meningkat 97,15 persen dibanding periode yang sama tahun 2017," kata Kepala BPS Provinsi Maluku Dumangar Hutauruk di Ambon, Senin.

Dia mengatakan, selama Januari-Maret 2018 negara asal impor Maluku Singapura, Malaysia, dan Republik Jerman, dimana impor terbesar dari Singapura 105,76 jutas dolar AS.

"Komoditi yang di impor selama periode Januari-Maret berasal dari sektor migas dan non migas, dimana komponen migas menjadi sektor utama impor Maluku yakni mencapai 110,68 juta dolar AS atau sekitar 83,16 persen," ujarnya.

Sedangkan jenis komoditi barang non migas yang di impor, lanjutnya, yakni konektor untuk serat optik atau kabel dan kabel serat optik bawah air dan perangkat optik.

Komoditas migas yang dii8mpor pada periode Januari-Maret 2018 dalah komoditas bahan bakar mineral yakni minyak ringan dan preparatnya- tidak dicampur, minyak ringan dan preparatnya dari RON-tidak dicampur, minyak bahan bakar serta bahan bakar turbin pesawat terbang.

"Pelabuhan bongkar barang impor Maluku pada Maret 2018 adalah pelabuhan Yos Soedarso Ambon dan pelabuhan Tulehu, Maluku Tengah, dimana nilai impor melalui pelabuhan Yos Soedarso meningkat 48,56 persen di banding Februari 2018. Pada bulan Maret tidak ada kegiatan impor melalui pelabuhan Tual," ujarnya.

Dengan demikian secara komulatif Januari-Maret 2018, menurut Dumangar, impor melalui pelabuhan Yos Soedarso Ambon mencapai 127,52 juta dolar AS atau meningkat 91,25 persen dibanding periode yang sama tahun 2017.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018