Ambon, 18/5 (Antaranews Maluku) - Sekretaris DPD PDI Perjuangan, Lucky Wattimury menyayangkan adanya pemberitaan media masa yang seakan-akan mengusik integritas dan independensi dari partai sebagai salah satu kekuatan politik.

"Ada orang yang menganggap besarnya PDI Perjuangan Kota Ambon sebagai mitos dan aspek sejarah partai ada PKI sehingga ini menjadi hal yang sangat prinsip bagi partai," kata Lucky Wattimury di Ambon, Jumat.

Kalau pun hal-hal kecil tentunya tidak terusik karena sejak orde baru partai ini selalu diusik oleh orang lain tetapi kali ini terlalu prinsip.

Menurut dia, salah satu media harian terbitan Kota Ambon yang menggunakan sumber Barkah Pattimahuw menjelaskan sejarah PDI Pejuangan dan dalam parta-partai yang berfusi ada Partai Komunis Indonesia.

"Ini pemahaman keliru serta penyesatan informasi yang sangat luar biasa dan bagi kami, bisa saja dilakukan untuk menyudutkan partai pada saat PDI Perjuangan lagi memimpin kerja pemenangan pemilu di tahun 2018," tandasnya.

Dibilang sengaja karena isu yang sama juga dimainkan di Kabupaten Kepulauan Aru dan beberapa tempat yang lain, ada orang di Aru ketika menemui orang partai lalu mengatakan parpol ini PKI.

"Kesimpulan kami, isu ini telah diatur secara matang sehingga apa yang dikatakan Barkah Pattimahuw bahwa PKI adalah bagian dari sejarah PDI Perjuangan adalah omong kosong," tegas Lucky.

PDI Perjuangan difusikan oleh tiga partai diantaranya PNI, Parkindo, Murba, Partai Katolik, dan Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI), itu partai yang berfusi di tahun 1973 dan melahirkan PDI dan selanjutnya menjadi PDI Perjuangan, jadi tidak ada yang namanya PKI dan PDI Perjuangan anti PKI.

Sejak awal ketua umum PDI Perjuangan telah memberikan ketegasan sikap politik partai berkaitan dengan hal-hal dimaksud.

Oleh karenanya kalau ada orang memanfaatkan isu PKI kaitannya dengan PDI Perjuangan, ini sesuatu yang sangat disayangkan sehingga DPC Kota Ambon telah mengambil langkah hukum dengan melaporkan Barkah Pattimuahuw ke SPKT Polres Pulau Ambon dan Pp Lease.

DPD mendukung sepenuhnya langkah DPC dan ditugaskan mengambil langkah hukum kepada siapa saja yang coba mengkaitkan partai ini dengan PKI karena ini sebuah fitnah yang sangat luar biasa.

Kemudian ada orang yang mencoba menafsirkan ideologi partai dan mengaitkannya dengan pilkada sekarang.

Seakan-akan orang PDI Perjuangan dibagikan dalam tiga kelompok diantaranya kelompok ideologis yang banyak lari ke pasangan Herman- Vanath, kelompok politik, dan kelompon tradisional.

Pengertian ideologis itu adalah orang yang setia terhadap keputusan partai dan memiliki prinsip mati dan hidupnya tetap melaksanakan keputusan partai, karena itu apa yang dikatakan olehnya adalah sesuatu yang salah.

"Ini adalah paham ideologis yang dianut partai serta didasari oleh Pancasila," katanya.

Kalau dikatakan peimilih tradisional lari ke pasangan calon kepala daerah yang lain sangat keliru, sebab orang-orang ini tetap setia dan loyal kepada partai, karena bagi dia bukan siapa orangnya tetapi partainya.

Jadi jangan menafsirkan sesuatu yang salah lalu menyampaikannya ke publik untuk membentuk opini, seakan-akan PDI Perjuangan itu pecah.

Dari tahun ke tahun PDI Perjuangan besar di Kota Ambon dan tidak ada satu partai pun yang bisa menang PDI Perjuangan di Kota Ambon, jadi bagaimana bisa dibilang mitos.

"Bukan karena sombong, tetapi kami tahu potensi partai dan bagaimana struktural kita bekerja, orang-orang ideologi yang pahami betul penugasan partai dan satu kali bergerak tidak akan berhenti, menang atau kalah soal nanti dan saya menduga orang mulai takut dengan kemenangan pasangan Baileo," tandasnya.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018