Ternate, 12/10 (Antaranews Maluku) - Para peternak ayam di Maluku Utara (Malut) mengharapkan kehadiran industri pakan yang sesuai standar di daerah itu. ? ?"Di Malut saat ini belum ada industri pakan ternak, sehingga kami harus mendatangkan dari Surabaya atau Manado, yang tidak jarang mengalami hambatan," kata salah seorang pengusaha peternakan ayam potong di Malut, Gazali di Ternate, Jumat.

Hambatan yang sering dialami ketika mendatangkan pakan ternak dari Manado atau Surabaya adalah terjadinya cuaca ekstrem di laut sehingga kapal pembawa tidak bisa berlayar ke Malut.

Ia mengaku pernah terpaksa harus membeli beras kemudian dimasak untuk makanan ayam potong yang diternaknya, karena kapal pengangkut pakan ternak tidak bisa berlayar ke Malut akibat cuaca ekstrim.

Kalau di Malut ada industri pakan ternak akan lebih mendorong tumbuhnya usaha peternakan ayam di daerah ini, baik ayam petelur maupun ayam pedaging, yang selama ini kurang diminat pengusaha akibat sejumlah kendala di antaranya masalah ketersediaan pakannya.

Kebutuhan ayam potong dan telur ayam ras di Malut, menurut Gazali, sangat besar untuk di Kota Ternate misalnya mencapai sekitar 250 KG per bulan, tetapi sebagian besar harus didatangkan dari provinsi lain karena produksi daerah ini sangat terbatas.

Pendirian industri pakan ternak di Malut tidak terlalu sulit, karena bahan baku untuk industri itu di daerah ini, seperti jagung dan ikan cukup banyak, begitu pula dukungan infrastruktur, seperti listrik cukup memadai.

Gazali mengharapkan pula kepada pemerintah daerah untuk ikut pro-aktif mendorong masuknya industri pakan ternak di daerah ini, dengan memberikan berbagai memudahkan kepada investor, seperti kemudahan perizinan dan dalam mendapatkan lokasi usaha.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018