Ternate, 31/10 (Antaranews Maluku) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Maluku Utara (Malut) akan membangun sentra produksi perikanan di Sofifi dan menjadikannya sebagai pusat pengembangan industri perikanan di provinsi itu

"Sehingga konektivitas di antara pusat-pusat produksi perikanan berbagai kabupaten/kota bisa tertampung di Sofifi," kata Kepala DKP Provinsi Malut, Buyung Radjiloen di Ternate, Rabu.

Menurutnya, rencana pembangunan sentral pengembangan industri perikanan di ibukota provinsi itu untuk dapat menampung berbagai hasil perikanan, terutama di enam kabupaten/kota di Pulau Halmahera.

Enam daerah itu adalah Kabupaten Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Halmahera Utara, Halmahera selatan, dan Kota Tidore Kepulauan.

Buyung mengatakan, Pemprov Malut saat ini telah menyiapkan masterplan pembangunan sentral industri perikanan di Sofifi untuk dapat menampung hasil laut tersebut.

"DKP Malut cenderung mendorong Sofifi sebagai kawasan pengembangan industri perikanan, juga Morotai tetap sebagai pintu keluar produksi hasil perikanan dan ini karena Malut memiliki luas laut yang cukup besar, namun yang menjadi kendala kita adalah bagaimana membangun konektivitas antara kabupaten/kota di Provinsi ini," ujarnya.

DKP Malut berupaya semaksimal mungkin untuk dapat membangun konektifitas melalui darat karena jalan sudah tersambung.

Dia menjelaskan, Sofifi didorong sebagai industri perikanan karena daerah itu berada tepat di tengah enam Kabupaten Kota wilayah Malut.

"Pembangunan industri perikanan di Sofifi ini, juga sudah sesuai dengan keputusan Presiden tahun 2016, Tentang Percepatan Industrialisasi Perikanan. Ini menjadi dasar kita untuk membangun Industri Perikanan, Kawasan Industri, Galangan Kapal Ikan, dan akan membangun Sekolah Perikanan di Sofifi untuk bisa praktek melihat langsung aktifitas industri untuk dikembangkan lebih baik lagi kedepannya," kata Buyung.

Oleh karena itu, pihaknya berupaya menghadirkan investasi perikanan di Malut dengan menggandeng perusahaan ikan agar hasil tangkapan nelayan Malut bisa tersalurkan ke berbagai sentra perikanan.

Saat ini, perusahaan ikan yang ada, khususnya di Ternate sebanyak 12 perusahaan, namun belum mencukupi, sehingga ditambah tiga perusahan yang ini masih dalam proses.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018