Ternate, 29/1 (ANTARA News) - Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ternate, Maluku Utara melaporkan, empat ABK Kapal Motor "Berkat" rute Pulau Hiri - Batang Dua memuat 1 ton Bahan Bakar Minyak (BBM) yang hilang kontak berhasil ditemukan selamat.

Kepala Basarnas Ternate, Muhammad Arafah di Ternate, Selasa, menyatakan, empat orang anak buah kapal KM Berkat bermuatan BBM sejak (27/1) hilang kontak tidak kunjung tiba di Pulau Batang Dua dan perahu tersebut tidak memiliki GPS maupun alat komunikasi radio.

Menurut dia, tanggal 26 Januari sekitar pukul 1200 wit KM Berkat bertolak dari Ternate menuju Batang Dua dengan 4 orang masing-masing Beron Lette (38 tahun), Aser Lette (36 tahun), Minggus Rajalahu (45 tahun) dan Arfen Lette (9 tahun) serta muatan 1 ton minyak.

Dalam perjalanan karena cuaca buruk, perahu tersebut berlindung di Pulau Hiri dan bermalam.?

Tetapi, pada tanggal 27 Januari sekitar pukul 05.00 wit, KM Berkat memutuskan untuk kembali melanjutkan pelayaran dari Pulau Hiri menuju Batang Dua dengan estimasi tiba di Batang Dua Pukul 12.00 wit, namun hingga pagi ini Perahu Berkat tidak kunjung sandar di Pelabuhan Batang Dua.

Ia mengatakan, saat personelnya diterjunkan ke Pulau Batang Dua, seluruh korban KM Berkat telah tiba di Pulau Mayau dengan selamat selanjutnya Tim SAR gabungan melakukan pendataan dan pengecekan kesehatan terhadap empat korban tersebut.

Sementara itu, Badan Meterorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meterologi Kelas I Babullah Ternate, mengimbau masyarakat Maluku Utara yang akan berpergian melalui jalur laut untuk berhati-hati, menyusul tingginya gelombang di perairan Maluta mencapai 4-5 meter.

Prakirawan Cuaca BMKG Kelas I Babullah Ternate, Fahmi Bachadar ketika dikonfirmasi mengatakan, tingginya gelombang laut ini ini dikarenakan adanya pengumpulan awan di sekitaran wilayah Malut hingga berdampak pada kondisi cuaca berpotensi terjadi petir dan angin kencang.

Selain itu, dari hasil analisis kondisi cuaca dua hari kemarin sampai hari ini masih hujan, khususnya di wilayah Utara Halmahera yakni wilayah Morotai, Halmahera Utara, Tobelo, Galela, Loloda Utara hingga Loloda Selatan.

"Kondisi angin kencang sendiri diprediksi berkisar 30 knot atau 60 km per jam yang bisa berdampak pada ketinggian gelombang mencapai hingga 5 meter," ujarnya.

Ia mengatakan, di perairan Malut ketinggian gelombang mencapai 5 meter, tapi masih dalam perkiraan cuaca yang berpotensi di Samudera Utara Pasifik di Halmahera bagian utara dan barat.

Oleh karena itu, Fahmi Bachadar mengimbau, masyarakat yang berada di wilayah tersebut agar berhati-hati dengan kondisi laut yang masih buruk, baik itu transportasi antarpulau maupun kegiatan-kegiatan lain berkaitan dengan laut.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019