Bulog Maluku tetap melancarkan kegiatan operasi pasar guna menjaga kestabilan harga di pasar-pasar yang dilaksanakan sejak Januari hingga pertengahan April 2019
"Sejak kegiatan operasi pasar beras yang sudah terjual kurang lebih 1.800 ton yang berlangsung di seluruh wilayah di Maluku dengan harga beras Rp10.000/Kg," kata Kepala Perum Bulog Maluku, Arif Mandu di Ambon, Senin.
Jadi kegiatan OP ini selain Ambon, Mako (Pulau Buru), Tual, Saumlaki juga Kota ternate yang hingga kini masih masuk dalam Divre Maluku.
Dia menjelaskan, kegiatan OP ini akan berlanjut terus, apalagi menjelang hari-hari besar keagamaan dimana awal bulan Mei sudah dihadapkan dengan bulan Puasa hingga perayaan Idul Fitri, karena itu OP terus berjalan untuk menjaga stabilitas harga.
"Pokoknya Bulog tetap gencar OP agar jangan harga naik, memang yang namanya hukum pasar itu ketika ketersediaan stok cukup harganya stabil," ujarnya.
Selain OP beras, juga dilakukan penjualan gula pasir dan minyak goreng yang berjalan bersamaan karena memang stok saat ini cukup. "Mudah-mudahan harga terus terjaga terutama untuk beras dan gula pasir tetap stabil hingga bulan puasa tiba," katanya.
Arif mengatakan, di samping OP nanti ada juga kegiatan menjelang bulan Puasa yakni pelaksanaan pasar murah yang biasanya selama ini dikoordinir oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku, maupun Perindag Kota Ambon yang sama-sama punya kapling wilayah yang berbeda.
"Disperindag Maluku yang akan memulai pertama menjelang bulan puasa yang diperkirakan akan berlangsung pada tanggal 30 April 2019 yang seperti biasanya difokuskan di halaman parkir depan Kantor Disperindag Maluku," ujarnya.
Kegiatan ini juga merupakan salah satu dari langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga. Selain OP, juga ada kegiatan pasar murah yang nantinya dilakukan secara mobile, dimana satu minggu menjelang puasa teman-teman di dinas punya istilah gerakan stabilitas harga (GSH) dengan melakukan penjualan ke perkampungan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
"Sejak kegiatan operasi pasar beras yang sudah terjual kurang lebih 1.800 ton yang berlangsung di seluruh wilayah di Maluku dengan harga beras Rp10.000/Kg," kata Kepala Perum Bulog Maluku, Arif Mandu di Ambon, Senin.
Jadi kegiatan OP ini selain Ambon, Mako (Pulau Buru), Tual, Saumlaki juga Kota ternate yang hingga kini masih masuk dalam Divre Maluku.
Dia menjelaskan, kegiatan OP ini akan berlanjut terus, apalagi menjelang hari-hari besar keagamaan dimana awal bulan Mei sudah dihadapkan dengan bulan Puasa hingga perayaan Idul Fitri, karena itu OP terus berjalan untuk menjaga stabilitas harga.
"Pokoknya Bulog tetap gencar OP agar jangan harga naik, memang yang namanya hukum pasar itu ketika ketersediaan stok cukup harganya stabil," ujarnya.
Selain OP beras, juga dilakukan penjualan gula pasir dan minyak goreng yang berjalan bersamaan karena memang stok saat ini cukup. "Mudah-mudahan harga terus terjaga terutama untuk beras dan gula pasir tetap stabil hingga bulan puasa tiba," katanya.
Arif mengatakan, di samping OP nanti ada juga kegiatan menjelang bulan Puasa yakni pelaksanaan pasar murah yang biasanya selama ini dikoordinir oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku, maupun Perindag Kota Ambon yang sama-sama punya kapling wilayah yang berbeda.
"Disperindag Maluku yang akan memulai pertama menjelang bulan puasa yang diperkirakan akan berlangsung pada tanggal 30 April 2019 yang seperti biasanya difokuskan di halaman parkir depan Kantor Disperindag Maluku," ujarnya.
Kegiatan ini juga merupakan salah satu dari langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga. Selain OP, juga ada kegiatan pasar murah yang nantinya dilakukan secara mobile, dimana satu minggu menjelang puasa teman-teman di dinas punya istilah gerakan stabilitas harga (GSH) dengan melakukan penjualan ke perkampungan.
Editor : Lexy Sariwating
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019