Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore melemah tipis menjelang pengumuman hasil pemilihan presiden (pilpres) 2019.
Rupiah melemah 5 poin atau 0,03 persen menjadi Rp14.455 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.450 per dolar AS.
"Pasar menunggu hasil pemilihan presiden yang akan diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei nanti. Hal ini turut membuat investor "wait and see" dengan pasangan calon terpilih dan seperti apa susunan kabinetnya nanti," kata Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin.
Ibrahim mengatakan, siapa yang bakal menjadi pemimpin dan wakil rakyat dalam lima tahun ke depan akan menjadi terang-benderang pada Rabu mendatang. Namun semakin dekat ke Hari H, situasi bukannya tenang tetapi malah semakin gaduh.
Kubu pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terus menyuarakan dalam pemilu sehingga hasilnya tidak sah, artinya ada delegitimasi atas keputusan KPU. Rencana aksi massa besar-besaran pada 22 Mei 2019 pun kian santer terdengar, bahkan kepolisian mengendus upaya teror yang akan menunggangi aksi tersebut.
Dari eksternal, ketegangan di Timur Tengah dikhawatirkan bisa mempengaruhi harga minyak. Jika konflik berkepanjangan, bisa membuat pasokan si emas hitam dari kawasan tersebut terhambat. Timur Tengah adalah daerah penghasil minyak terbesar di dunia, sehingga saat pasokan dari sana berkurang maka harga bisa naik cukup signifikan.
Jika tren ini berlanjut, lanjut Ibrahim, maka bisa menjadi alamat jelek buat rupiah. Pasalnya, kenaikan harga minyak akan membuat biaya impor komoditas ini semakin mahal. Padahal Indonesia mau tidak mau harus mengimpor minyak untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri karena produksi yang belum juga memadai.
"Artinya, akan ada tekanan bagi neraca perdagangan dan transaksi berjalan. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, ini bukan berita baik buat rupiah dan aset-aset berbasis mata uang Tanah Air," ujar Ibrahim.
Rupiah pada pagi hari dibuka di level Rp14.450 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.450 per dolar AS hingga Rp14.460 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.478 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.469 per dolar AS.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
Rupiah melemah 5 poin atau 0,03 persen menjadi Rp14.455 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.450 per dolar AS.
"Pasar menunggu hasil pemilihan presiden yang akan diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei nanti. Hal ini turut membuat investor "wait and see" dengan pasangan calon terpilih dan seperti apa susunan kabinetnya nanti," kata Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin.
Ibrahim mengatakan, siapa yang bakal menjadi pemimpin dan wakil rakyat dalam lima tahun ke depan akan menjadi terang-benderang pada Rabu mendatang. Namun semakin dekat ke Hari H, situasi bukannya tenang tetapi malah semakin gaduh.
Kubu pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terus menyuarakan dalam pemilu sehingga hasilnya tidak sah, artinya ada delegitimasi atas keputusan KPU. Rencana aksi massa besar-besaran pada 22 Mei 2019 pun kian santer terdengar, bahkan kepolisian mengendus upaya teror yang akan menunggangi aksi tersebut.
Dari eksternal, ketegangan di Timur Tengah dikhawatirkan bisa mempengaruhi harga minyak. Jika konflik berkepanjangan, bisa membuat pasokan si emas hitam dari kawasan tersebut terhambat. Timur Tengah adalah daerah penghasil minyak terbesar di dunia, sehingga saat pasokan dari sana berkurang maka harga bisa naik cukup signifikan.
Jika tren ini berlanjut, lanjut Ibrahim, maka bisa menjadi alamat jelek buat rupiah. Pasalnya, kenaikan harga minyak akan membuat biaya impor komoditas ini semakin mahal. Padahal Indonesia mau tidak mau harus mengimpor minyak untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri karena produksi yang belum juga memadai.
"Artinya, akan ada tekanan bagi neraca perdagangan dan transaksi berjalan. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, ini bukan berita baik buat rupiah dan aset-aset berbasis mata uang Tanah Air," ujar Ibrahim.
Rupiah pada pagi hari dibuka di level Rp14.450 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.450 per dolar AS hingga Rp14.460 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.478 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.469 per dolar AS.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019