Museum Siwalima Ambon melakukan pameran keliling di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat.
Kepala Museum Siwalima, Jean Saiya di Ambon, Selasa, menyatakan pameran keliling dilakukan dalam rangka kegiatan edukatif kultural guna memperkenalkan koleksi museum kepada peserta didik maupun masyarakat umum di Kabupaten Seram Bagian Barat.
"Kegiatan ini juga dilakukan memperingati Hari Anak Nasional tahun 2019, dengan tema Lestarikan Warisan Leluhur," katanya.
Menurut dia, pameran keliling dilaksanakan 23-26 Juli di aula SMAN 1 Kairatu, menampilkan koleksi Museum Siwalima dan data sejarah serta budaya.
"Pameran ini terbuka untuk pelajar maupun masyarakat umum, untuk memperkenalkan koleksi dan data sejarah serta budaya," katanya.
Jean mengakui, anak merupakan penerima dan penerus tongkat estafet, karena itu anak bukan hanya harus cerdas secara intelektual, tetapi harus cerdas spiritual, cerdas emosional dan cerdas sosial.
Memperoleh generasi emas, kata dia, maka pembentukan karakter yang baik dan kuat harus ditanamkan kepada anak dan itu di mulai dari keluarga dan ditunjang dengan lembaga informal yang lain.
Museum Siwalima merupakan lembaga informal yang turut berperan dalam pembentukan karakter anak di Maluku khusus peserta didik di kecamatan Kairatu Seram Bagian Barat.
Selain menggelar pameran keliling juga dilakukan lomba melukis tingkat SD dan SMP se Kecamatan Kairatu.
"Kami juga melakukan sosialisasi Museum Masuk Sekolah di satu SMP dan SMA di Kairatu," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
Kepala Museum Siwalima, Jean Saiya di Ambon, Selasa, menyatakan pameran keliling dilakukan dalam rangka kegiatan edukatif kultural guna memperkenalkan koleksi museum kepada peserta didik maupun masyarakat umum di Kabupaten Seram Bagian Barat.
"Kegiatan ini juga dilakukan memperingati Hari Anak Nasional tahun 2019, dengan tema Lestarikan Warisan Leluhur," katanya.
Menurut dia, pameran keliling dilaksanakan 23-26 Juli di aula SMAN 1 Kairatu, menampilkan koleksi Museum Siwalima dan data sejarah serta budaya.
"Pameran ini terbuka untuk pelajar maupun masyarakat umum, untuk memperkenalkan koleksi dan data sejarah serta budaya," katanya.
Jean mengakui, anak merupakan penerima dan penerus tongkat estafet, karena itu anak bukan hanya harus cerdas secara intelektual, tetapi harus cerdas spiritual, cerdas emosional dan cerdas sosial.
Memperoleh generasi emas, kata dia, maka pembentukan karakter yang baik dan kuat harus ditanamkan kepada anak dan itu di mulai dari keluarga dan ditunjang dengan lembaga informal yang lain.
Museum Siwalima merupakan lembaga informal yang turut berperan dalam pembentukan karakter anak di Maluku khusus peserta didik di kecamatan Kairatu Seram Bagian Barat.
Selain menggelar pameran keliling juga dilakukan lomba melukis tingkat SD dan SMP se Kecamatan Kairatu.
"Kami juga melakukan sosialisasi Museum Masuk Sekolah di satu SMP dan SMA di Kairatu," ujarnya.
Editor : Lexy Sariwating
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019