Bupati Kepulauan Tanimbar Petrus Fatlolon bertemu Gubernur Maluku Murad Ismail untuk membicarakan berbagai hal yang perlu ditindaklanjuti sehubungan rencana pengembangan Ladang Gas Abadi Blok Masela oleh perusahaan minyak dan gas terbesar asal Jepang, Inpex Corporation.

"Kami membicarakan beberapa hal yang perlu segera dilakukan berkaitan pengembangan Blok Masela oleh Inpex Corporation melalui anak perusahaannya Inpex Masela Ltd di Kepulauan Tanimbar," kata Bupati Petrus usai bertemu Gubernur Murad di Ambon, Rabu.

Sejumlah hal yang disepakati bersama Gubernur Murad akan ditindaklanjuti dan dibicarakan lebih jauh dengan pimpinan perusahaan migas asal Jepang tersebut serta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

Bupati bersama Gubernur Murad menyepakati penyiapan tenaga kerja bukan saja dari Kepulauan Tanimbar, tetapi juga dari 10 kabupaten/kota lain di Maluku, baik melalui pelatihan khusus melalui di Balai Latihan Kerja (BLK), maupun pengiriman lulusan SMA untuk mengikuti pendidikan strata satu (S1) pada Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas Cepu, Jawa Tengah.

"Khusus Kepulauan Tanimbar kami hingga saat ini telah mengirimkan 85 orang lulusan SMA untuk melanjutkan pendidikan di bidang migas selama empat tahun di PEM Akamigas Cepu," ujarnya.

10 kabupaten/kota lainnya di Maluku, juga diharapkan dapat mengirimkan lulusan terbaiknya mengikuti pendidikan tinggi PEM Akamigas, sehingga saat selesai tenaganya dapat terserap pada mega proyek Blok Masela.

"Khusus pelatihan melalui BLK harus dilakukan sebanyak-banyaknya agar memiliki kemampuan dan ketrampilan khusus, dan dapat terserap saat Blok Masela memasuki mulai konstruksi tahun 2022 hingga 2027 maupun saat produksi," katanya.

Selain itu membicarakan pemberdayaan kontraktor lokal untuk terlibat menangani pekerjaan konstruksi Blok Masela yang ditetapkan pemerintah sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional itu.

Gubernur Murad, ujar Bupati telah menyetujui dilakukan kolaborasi antara Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dibentuk Pemprov Maluku yakni Maluku Energi dan BUMD bentukan Pemkab Kepulauan Tanimbar yakni Tanimbar Energi.

"Kami akan berkolaborasi. Maluku Energi sebagai payung dan Tanimbar Energi sebagai BUMD operasional di Kepulauan Tanimbar yang menjadi lokasi utama pembangunan kilang darat gas alam cair (liquefied natural gas - LNG) Blok Masela," katanya.

Program CSR

Bupati Petrus dan Gubernur juga membicarakan pengelolaan dan pemanfaatan dana pemberdayaan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility - CSR) yang digelontorkan perusahaan migas tersebut.

"Kami inginkan program SCR yang dilakukan Inpex Corporation melalui anak perusahaannya Inpex Masela Ltd dapat disinkronisasi dengan program pemerintah, sehingga terarah dan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat," katanya.

Dia mencontohkan program CSR Inpex untuk memberdayakan perajin kain tenun di Tanimbar harus melibatkan dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta Dinas Perdagangan dan Perindustrian.

"Langkah ini dimaksudkan agar perajin tenun tidak mencari pasar sendiri untuk menjual produknya, tetapi sudah ada lembaga yang bertugas untuk memasarkannya, termasuk hingga ke luar negeri," tandas Petrus.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019