Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas 1 Babullah Ternate, Maluku Utara, menyatakan, perairan Pulau Halmahera dalam dua hari ke depan dilanda gelombang laut tinggi disertai cuaca ekstrem.

"Memang, saat ini adanya tekanan rendah (1002 hPa) di Timur Filipina berdampak pada kondisi atmosfer di Maluku Utara, diantaranya adalah tingginya kecepatan angin yang dapat memicu meningkatnya tinggi gelombang di Maluku Utara disertai pola angin di wilayah Utara ekuator umumnya dari Tenggara dan mengakibatkan gelombang tinggi disertai angin kencang melanda perairan terutama di Pulau Halmahera," kata Petugas Prakirawan Cuaca Kepala BMKG Kelas I Babullah Ternate, Satria Kridha Nugraha di Ternate, Selasa.

Menurut dia, gelombang tinggi umumnya terjadi di Barat Daya Pulau Halmahera dengan kecepatan 4 hingga 25 knot, sedangkan dl wilayah Selatan ekuator umumnya darl Timur-Selatan dengan kecepatan 4 hingga 25 knot.

Selain itu, tinggi gelombang diperkirakan mencapai 2.5 meter berpeluang terjadi di perairan Barat Halmahera, perairan Timur Halmahera tinggi gelombang 2.5 meter hingga 4 meter berpeluang teriadi di Halmahera bagian Utara, laut Halmahera.

Karena itu, BMKG berharap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran terutama perahu nelayan, karena kecepatan angin Iebih dan 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter, kapal tongkang antisipasi karena kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 meter, Kapal Ferry antisipasi kecepatan angin Iebih dari 21 knot dan tinggi.

Satria mengimbau, masyarakat dan pemilik kapal-kapal yang melakukan aktivitas di sekitar perairan Maluku Utara serta daerah Iainnya khususnya yang tercantum dalam daftar peringatan dini di atas harap mempertimbangkan kondisi tersebut.

Sementara itu, Kepala KSOP Ternate, Taher Laitupa telah menginstruksikan seluruh Pos Pelabuhan di Ternate untuk mengawasi aktivitas pelayaran dari dan ke Ternate, terutama menggunakan kapal speedboat untuk menyediakan alat keselamatan, sebab, tingginya gelombang laut di perairan Pulau Halmahera sangat membahayakan keselamatan saat berlayar.

Kondisi cuaca gelombang laut di perairan Halmahera dalam dua hari terakhir mengakibatkan kapal tongkat MV Nur Allya mengalami hilang kontak di perairan Halmahera pada Koordinat 01°18'48.00"S/128°38'24.00"T dengan jumlah korban belum diketahui.

Begitu pula, KLM Khairul yang mengalami mati mesin dan hanyut dalam keadaan selamat di Perairan Hiri Kota Ternate dan terombang ambing di perairan tersebut, beruntung sembilan ABK berhasil diselamatkan tim Basarnas Ternate.

Dalam peristiwa itu, dua korban selamat bernama Halim Difa (53 tahun) mengalami luka panah di kedua kaki dan Harun Muharam (36 tahun) korban selamat yang berhasil melarikan diri.
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019