Siswa di Ambon melestarian permainan tradisional tarompa panjang dalam lomba yang digelar Museum Siwalima Provinsi Maluku, Rabu.

Sebanyak 30 sekolah di Kota Ambon mengikuti lomba tarompa dalam rangka memeriahkan HUT RI dan Provinsi Maluku ke -74, sekaligus melestarikan permainan tradisional yang hampir punah, kata Kepala museum Siwalima, Jean Saiya.

"Permainan tradisional ini semakin jarang dilombakan, karena itu kita berupaya melestarikan agar tidak punah, lomba ini diikuti 30 SD dan MI di kota Ambon," katanya.

Ia mengatakan, berbagai lomba yang digelar seperti tarompa maupun pidato diarahkan bagi peserta didik agar dapat mewariskan nilai budaya.

Kegiatan ini tujuan utama selain pewarisan nilai bahwa olahraga mengajarkan anak-anak untuk saling menguatkan, mendukung dan saling menopang.

Lomba ini katanya, setiap derap langkah mereka harus satu, karena ketika derap langkah, saling berpegangan tidak serasi maka tentu mereka tidak akan mencapai garis finish dengan baik.

"Hasil yang dicapai tidak membohongi proses, jadi mereka berproses untuk mencapai tujuan dan ini merupakan bekal yang ingin kami wariskan kepada para siswa sebagai generasi penerima tongkat estafet, agar mereka saling mengenal, belajar untuk ada dalam rasa kesatuan dan persatuan dan bangsa," ujarnya.

Pelaksanaan berbagai lomba museum mendapatkan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik bantuan operasional penyelengaraan museum dari pemerintah pusat.

Lomba kali ini Juara I hingga III masing-masing peserta akan mendapatkan sepeda.

"Hadiah yang diberikan berbeda karena selain mendapatkan piala, juga setiap peserta akan mendapatkan sepeda," kata Jean.

Juara I lomba tarompa diraih SDN 10 Ambon, juara II SDN 37 dan juara III SD Inpres 42 Ambon.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019