Aktris Asmara Abigail sedang terlibat film lain saat menjalani proses pengambilan gambar film horor "Perempuan Tanah Jahanam" yang sebagian besar mengambil lokasi di Jawa Timur, padahal proyek lainnya berlokasi di Depok, Jawa Barat.

Alhasil ia harus membagi jadwal yang sudah diatur secara seksama agar bisa maksimal di kedua proyek, termasuk bolak-balik antarprovinsi untuk bekerja secara simultan di film berbeda.

"Bolak-balik karena filmnya barengan, flight pagi syuting (Perempuan Tanah Jahanam), tek tok sama produksi lain," kata Asmara di Jakarta, Senin (16/9).



"Dalam sehari, aku switch jadi dua karakter," tutur dia, menambahkan dua karakter itu berbeda, memudahkan proses transisi.

Tapi Asmara tidak terlalu khawatir soal waktu istirahat yang terbatas. Rupanya dia mudah tidur di mana saja sehingga ia bisa tidur kala luang, seperti di pesawat.

"Aku bisa tidur di mana saja, termasuk di kursi bakso," seloroh aktris yang piawai menari tango, flamenco dan pole dancing.

Aktivitasnya yang menuntut mobilitas tinggi membuat Asmara sering melewati perjalanan berdurasi lama di pesawat. Sisi baiknya, dia jadi lebih mudah beradaptasi meski harus berpindah tempat dalam waktu singkat.

"Sudah biasa badannya," ujar aktris 27 tahun itu.

Keputusan mengambil dua film dalam waktu yang sama telah melewati pemikiran matang bersama manajemen dengan pertimbangan keduanya baik untuk perjalanan kariernya di dunia akting yang dimulai sejak "Setan Jawa" (2016) garapan Garin Nugroho.

Sejak "Setan Jawa", seniman yang baru empat tahun menyelami dunia seni peran ini sudah mendapat beberapa tawaran film horor, seperti "Pengabdi Setan" dan "Sekte".

Apa komentar Asmara bila ada yang berpendapat genre horor cocok karena wajahnya yang menguarkan aura misterius?

"Senang saja kalau ada yang anggap begitu...Kalau dianggap mukaku horor, terima kasih pujiannya," seloroh dia.

"Tapi mudah-mudahan bisa main karakter lain," ujar Asmara, ingin memperkaya pengalaman.
 

Pewarta: Nanien Yuniar

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019