Realisasi pembangunan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Johanis Leimena di Wailela, kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon saat ini berada tahapan pengerjaan akhir.

"Kami menargetkan pada akhir Februari 2020 realisasi pembangunan pengerjaan akhir rampung, selanjutnya diserahkan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes)," kata Penjabat Pembuat Komitmen (PPK) pembangunan RSUP Johanis Leimena, Rivai Notanubun di Ambon, Selasa.

Pengerjaan akhir antara lain pemasangan interior lantai, platfon, instalasi lainnya dari lantai satu hingga delapan dan perapihan lahan.

"Jadi setelah pengerjaan akhir RSUP Johanis Leimena, maka diserahkan ke Kemenkes yang bertanggung jawab untuk pengadaan peralatan dan sumber daya manusia(SDM) untuk pengoperasian, menyusul Menteri Kesehatan (Menkes), Nila Djuwita F Moeloek, telah meresmikan RSUP Johanes Leimena di Ambon pada 16 Oktober 2019," ujar Rivai.

Dia bersyukur karena guncangan gempa magnitudo 6,5 pada 26 September 2019 tidak berdampak terhadap gedung RSUP Johanis Leimena.

"Syukurlah tidak ada dampak gempa magnitudo 6,5 pada 26 September 2019 terhadap konstruksi gedung RSUP Johanis Leimena, kecuali para pekerja asal pulau Jawa yang trauma sehingga pekerjaan sempat terhambat dua pekan dan telah aktif kembali," tandas Rivai.

Disinggung listrik, dia menjelaskan, telah rampung pemasangan jaringan instalasi listrik dari PT. PLN (Persero) Wilayah Maluku dan Maluku Utara berkapasitas 4.500 KVA.

"Kami pun telah memasang tiga unit genset masing - masing 1.500 KVA sehingga terjamin energi listrik bila terjad gangguan dari PT. PLN (Persero) Maluku dan Malut," kata Rivai.

Sebelumnya, Menkes Nila Djuwita F Moeloek saat meresmikan RSUP Johannes Leimena memastikan rumah sakit ini diakui secara nasional.

"Bagaimana tentunya merekrut SDM yang kompeten, sarana prasarana kesehatan yang handal. Dan juga menyiapkan standar pelayanan yang baik kepada pasien,"ujarnya.

RSUP Johannes Leimena merupakan rumah sakit umum pusat di daerah yang ke-34, dan menjadi rumah sakit rujukan tertinggi di Maluku. Meski telah diresmikan, Namun, sudah bisa melayani pasien di instalasi gawat darurat (IGD).

"Sudah bisa melayani pasien di IGD dan akan mengisinya hingga Januari 2020," kata Menkes dan menambahkan, pembangunan RSUP ini merupakan perwujudan visi dan misi masa kabinet Kemenkes periode 2015-2019 yang berakhir pada 20 Oktober2019.

"Ini merupakan suatu kerja keras dari Pemerintah Provinsi Maluku dan kementerian kesehatan," tekas Menkes.

Rumah sakit ini dibangun di atas lahan seluas 36.000 meter persegi dengan total anggaran mencapai Rp 214 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (ABPN).

"Untuk tahap awal ini memakan anggaran sebanyak 214 miliar dari ABPN," kata Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, dr. Bambang Wibowo.

Menurut Wibowo, pembangunan tahap kedua menelan anggaran sebesar Rp 166,8 miliar.

Pemerintah pusat juga membangaun dua rumah sakit lainnya di wilayah Indonesia Timur, antara lain, RSUP di Wamena, Papua Barat, dan di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

"Yang selesai duluan yaitu RSUP Johannes Leimena di Ambon. Seandainya ketiga rumah sakit selesai bersama, tentunya kesehatan masyarakat di Indonesia Timur jauh lebih baik," ujar Wibowo.


 

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020