Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Malut) akan menggelar rapat koordinasi (Rakor) kesiapsiagaan pencegahan dan pengendalian wabah virus corona di wilayah tersebut.

"Rapat koordinasi sebagai kesiapsiagaan dalam menghadapi virus corona, meskipun Malut belum ditemukan penderita virus tersebut," kata Kepala Dinas Perhubungan Armin Zakaria di Ternate, Jumat.

Sehubungan dengan perkembangan yang sangat cepat dari kasus virus corona, sebab berdasarkan laporan WHO sampai tanggal 27 Januari 2019 terdapat 2.798 kasus dengan 80 kematian yang terjadi selain di negara Cina penyebarannya di 11 negara termasuk negara tetangga Malaysia dan Singapura.

Ia menyatakan, dalam rakor yang akan dihadiri seluruh pimpinan SKPD termasuk Direktur RSUD Chasan Bosoeiri Ternate dan RSUD Sofifi serta Pimpinan instansi lembaga pemerintahan dan perusahaan se provinsi Malut rencananya akan dibuka oleh Gubernur Malut.

Sebelumnya, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Ternate, mencegah masuknya virus corona masuk di di Kota Ternate dengan melakukan kegiatan rutin kepada Anak Buah Kapal (ABK) Asing yang masuk di wilayah Malut.

Kepala KKP Kelas III Ternate dr Aulianto mengatakan, pemindaian suhu tubuh pada ABK kapal dari China, sebagai upaya pencegahan masuknya penyakit potensial wabah oleh petugas karantina Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate.

Dimana kegiatan ini rutin dilakukan pada semua ABK kapal asing yang masuk ke wilayah Maluku Utara.

Upaya itu,  dalam rangka mencegah masuk dan keluarnya penyakit yang berpotensial wabah harus melalui kegiatan surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan.

Dia menyatakan, pintu masuk dari Ternate sangat banyak ada lewat bandara kemudian lewat pelabuhan yang ada di tambang, kalau di bandar udara biasanya pekerja asing dari Jakarta-Manado-Ternate, maupun Makassar-Ternate.
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020