Setelah meresmikan Posko Nasional Bersama Lawan Corona dan merilis program “Operasi Pangan Gratis” sebagai supaya menangani dampak COVID-19, Aksi Cepat Tanggap kini meluncurkan "Operasi Makan Gratis" bekerja sama dengan 1.000 Warteg di Jabodetabek.

Siaran pers ACT yang diterima Antara di Ambon, Selasa menyatakan,  program tersebut menyajikan bantuan makanan gratis setiap hari. Aksi ini menjadi titik temu permasalahan pendapatan para pemilik Warteg dan kebutuhan makan para tenaga harian yang mengalami dampak paling besar secara ekonomi akibat merebaknya COVID-19.

Agenda-agenda untuk mengurangi penyebaran virus corona juga memberikan konsekuensi bagi roda perekonomian, lantaran mayoritas warga tinggal di rumah. Beberapa pelaku usaha mengeluhkan turunnya pendapatan secara signifikan akibat pandemik global COVID-19.

Program Makan Gratis ini pun diharapkan akan menjadi solusi dalam permasalahan dampak ekonomi dari wabah COVID-19.

Ketua Koordinator Warteg Nusantara (Kowantara), Mukroni mengamini kondisi perekonomian yang cukup mempengaruhi keberlangsungan pengusaha Warteg sejak adanya wabah ini.

“Warteg adalah sumber logistik dari kalangan yang berpenghasilan, sejak zaman VOC. Perjuangan para pengusaha cukup menantang untuk kondisi wabah seperti saat ini,” ungkapnya.

Memahami dengan seksama dan meyakini bahwa efek perekonomian ini tengah berlangsung, ACT terus ikut berperan selain dalam  memberikan edukasi, namun juga mengadvokasi serta melakukan aksi kemanusiaan dan kedermawanan.

Ketua Dewan Pembina ACT, Ahydin mengatakan, saat ini masyarakat luas memerlukan support terhadap kebutuhan pangan ini. Semoga dengan kolaborasi dengan 1000 warteg ini bukan hanya bermanfaat untuk masyarakat prasejahtera yang akan diberi makan gratis tetapi juga membantu mempertahankan eksistensi UMKM warteg ini.

"Inilah cara kita untuk meyakinkan masyarakat bahwa musibah ini juga menjadi cara untuk memasifkan kebaikan di tengah-tengah wabah. Kami ingin sampaikan bahwa wabah ini telah menggerogoti sendi-sendi perekonomian bangsa, khususnya UMKM. Selain operasi makan gratis, kami juga akan menjalankan program beras gratis untuk warga prasejahtera dengan jumlah target sebanyak 100.000 KK," katanya.

Presiden ACT Ibnu Khajar menyatakan saat ini masih banyak masyarakat yang keluar untuk bekerja. Tindakan ini bukan berniat untuk mengabaikan aturan pemerintah tetapi karena mata pencahariannya adalah di tengah masyarakat atau di jalan. Hal ini menjadi sebuah refleksi bersama atas dampak makro yang diakibatkan dari musibah Corona.

“Kami masuk ke ranah yang serius lainnya sebagai dampak atas wabah Corona, yaitu kebutuhan pangan dan penghasilan yang terganggu di tengah masyarakat," katanya.

"Melalui indonesiadermawan.id dan 46 cabang ACT, kami memberikan kesempatan untuk para dermawan dalam membantu saudara-saudara kita ini. Kami juga mengapresiasi semua usaha pemerintah, relawan dan para medis yang terus berjibaku melawan pandemi ini. Mari kita bersama-sama bergandengan tangan melawan Corona,” tambahnya.

Hingga kini, tim ACT terus mengadakan aksi medis mulai dari edukasi, pembagian alat kesehatan, hingga operasi pangan gratis untuk meminimalisasi permasalahan wabah virus Corona.

"Kamu peduli, kita peduli, semua peduli dengan pandemi yang terus menyebar di berbagai negara di dunia. Bersama, kita atasi virus Corona dan selamatkan saudara sebangsa," kata Ibnu.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020