Aksi Cepat Tanggap (ACT) - Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Maluku memberi santunan biaya untuk 20 orang guru hononer di yayasan Al-Madinah dan TK Al-Hikmah Kota Ambon.
Kepala Cabang ACT Maluku, Wahab Loilatu kepada Antara di Ambon, Jumat, mengatakan bantuan itu diharapkan dapat membantu kebutuhan para guru honorer di tengah pandemi COVID-19 dan puasa Ramadhan 1441 Hijriah.
“Semoga bantuan ini dapat membantu kebutuhan para guru dan sekaligus menjadi berkah di bulan Ramadhan," katanya.
Wahab mengungkapkan, bantuan biaya hidup guru itu diserahkan kepada 20 guru hononer, masing-masing Diani Wahab, Helmiati, Sahut Mony, Suriayanti Wally, Hayati, Rissna Tuny, Amina Huath, Fitriyani, Muliani Ode, Sri Arwani, Harmia Abdullah, Fitriani Nengsi, Maya Nurfadillah, dan beberapa guru lainnya.
Ibu Sahut Moni, guru agama Islam di Yayasan Al-Madinah yang menerima biaya hidup dari program sahabat guru Indonesia mengatakan bantuan itu sangat membantu perekonomian keluarga mereka di tengah wabah dan menjadi rezeki yang tak terduga di bulan Ramadhan.
Ia juga bercerita tentang upahnya sebagai guru honorer sangatlah kecil, Rp300 ribu rupiah per bulan dan dibayar rapel 3 bulan atau 6 bulan.
Dari buah kesabaran dan kecintaan untuk mencerdaskan anak bangsa ia tetap bertahan dan mengajar murid-murid di yayasan Al-Madinah.
“Terima kasih ACT dan Kitabisa.com, dari jauh-jauh datang memberikan santuan untuk para guru-guru di yayasan Al-Madinah, menjadi satu berkah untuk kami. Semoga ACT makin jaya dan dapat terus membantu orang-orang yang benar-benar membutuhkan pertolongan," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020
Kepala Cabang ACT Maluku, Wahab Loilatu kepada Antara di Ambon, Jumat, mengatakan bantuan itu diharapkan dapat membantu kebutuhan para guru honorer di tengah pandemi COVID-19 dan puasa Ramadhan 1441 Hijriah.
“Semoga bantuan ini dapat membantu kebutuhan para guru dan sekaligus menjadi berkah di bulan Ramadhan," katanya.
Wahab mengungkapkan, bantuan biaya hidup guru itu diserahkan kepada 20 guru hononer, masing-masing Diani Wahab, Helmiati, Sahut Mony, Suriayanti Wally, Hayati, Rissna Tuny, Amina Huath, Fitriyani, Muliani Ode, Sri Arwani, Harmia Abdullah, Fitriani Nengsi, Maya Nurfadillah, dan beberapa guru lainnya.
Ibu Sahut Moni, guru agama Islam di Yayasan Al-Madinah yang menerima biaya hidup dari program sahabat guru Indonesia mengatakan bantuan itu sangat membantu perekonomian keluarga mereka di tengah wabah dan menjadi rezeki yang tak terduga di bulan Ramadhan.
Ia juga bercerita tentang upahnya sebagai guru honorer sangatlah kecil, Rp300 ribu rupiah per bulan dan dibayar rapel 3 bulan atau 6 bulan.
Dari buah kesabaran dan kecintaan untuk mencerdaskan anak bangsa ia tetap bertahan dan mengajar murid-murid di yayasan Al-Madinah.
“Terima kasih ACT dan Kitabisa.com, dari jauh-jauh datang memberikan santuan untuk para guru-guru di yayasan Al-Madinah, menjadi satu berkah untuk kami. Semoga ACT makin jaya dan dapat terus membantu orang-orang yang benar-benar membutuhkan pertolongan," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020