Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara (Malut) mencatat, ekonomi daerah ini pada triwulan I-2020 tumbuh 3,06 persen berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp10 039,9 miliar.

"Ekonomi Malut triwulan I-2020 dibanding triwulan I-2019 (y-on-y) tumbuh 3,06 persen. Pertumbuhan didukung oleh hampir semua lapangan usaha. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh industri pengolahan sebesar 10,97 persen; diikuti oleh jasa kesehatan dan kegiatan sosial  sebesar 8,65 persen; dan jasa perantarakeuangan sebesar 8,33 persen," kata Kepala BPS Malut, Atas Perlindungan Lubis di Ternate, Selasa.

Selain itu, pertumbuhan didorong oleh sebagian besar lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha Industri pengolahan yang tumbuh sebesar 10,97 persen da dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 232,72 persen.

Menurut Atas, ekonomi Malut pada triwulan I-2020 dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) turun sebesar 2,87 persen dan dari sisi produksi, penurunan disebabkan oleh kontraksi yang terjadi pada beberapa lapangan usaha. 

Sementara dari sisi pengeluaran disebabkan oleh kontraksi pada Komponen Ekspor Luar Negeri (minus 40,77 persen) dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (minus 37,27 persen).

Dia menyebut, untuk struktur PDRB Malut menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan I-2020 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (22,60 persen), Perdagangan Besar-Eceran, Reparasi Mobil-Sepeda Motor (17,57 persen) dan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib (15,83 persen).

Sehingga, kalau dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Maluku Utara triwulan I-2020, industri pengolahan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 0,89 persen, diikuti  administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 0,54 persen dan  sektor kontruksi sebesar 0,38 persen.

"Ekonomi Malut triwulan I-2019 terhadap triwulan sebelumnya (q-to-q) turun sebesar 2,87 persen. Hal ini disebabkan oleh adanya kontraksi pada beberapa kategori  diantaranya pertambangan dan penggalian  (minus 20,22 persen); konstruksi (minus 7,01 persen) dan administrasi pemerintahan, Pertahanan dan jaminan sosial wajib (minus 5,65 persen)," katanya.
 
Sedangkan, dari sispengeluaran, pertumbuhan ekonomi triwulan I-2020 dibandingkan triwulan I-2019 (y-on-y) terjadi pada sebagian besar komponen. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen PMTB sebesar 232,72 persen; Pengeluaran Konsumsi Akhir Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 2,71 persen; dan Pengeluaran Konsumsi Akhir Pemerintah (PK-P) sebesar 2,37 persen.

Olehnya itu, kata Atas, kalau dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Maluku Utara triwulan I-2020 (y-on-y), komponen PMTB merupakan komponen dengan sumber pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 53,12 persen diikuti Komponen PK-RT sebesar 1,46 persen.

 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020