Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) menyatakan, hingga kini masyarakat melanggar Peraturan Wali Kota Nomor 20 tahun 2020 tidak menggunakan masker harus membayar denda dan kini mencapai Rp31 juta.
"Operasi penegakkan hukum ini sejak 1-30 September 2020 sudah mencapai Rp31,74 juta. Denda ini agar bisa memutuskan mata rantai penyebaran COVID-19," kata Kepala Bidang Operasi Satuan Tugas COVID-19 Kota Ternate, M. Arif Gani di Ternate, Kamis.
Selain itu, terkait protokol kesehatan mulai meningkat setelah melakukan Operasi Yustisi oleh Tim Satuan Tugas bersama TNI/Polri, Satpol PP dan BP2RD.
Buktinya, anggaran bagi pelanggar sudah mencapai Rp 31,74 juta. Itu pun baru dihitung mulai pada 1 – 30 September 2020.
Dia menyatakan, pengendara roda dua maupun empat tidak menggunakan masker saat berkendara kena denda melalui sidang di tempat.
"Tim Satgas tetap intensif melakukan operasi razia masker dan hal itu dilakukan untuk menyelamatkan masyarakat kota Ternate, karena setiap hari ini masih ada angka kasus sehingga razia masker masih perlu dilakukan," katanya.
Operasi Yustisi melalui sidang di tempat terus dilakukan oleh Pemkot Ternate melalui Operasi Satuan Tugas dalam penanganan COVID-19.
Adapun pelanggaran dari Peraturan Wali Kota bahwa tidak menggunakan masker selain dikenakan denda juga penerapan hukuman ringan seperti sapu jalan.
Sedangkan, yang terjaring razia selama satu bulan tidak menggunakan masker sebanyak 1.182 orang yang telah mendapatkan sanksi administrasi sebanyak 616 orang dengan denda yang dilakukan oleh pelanggar Perda agar masyarakat tetap patut terhadap protokol kesehatan.
"Kita akan melakukan rapat evaluasi terkait dengan penerapan penegakan hukum Perpres nomor 6 tahun 2020, dan penegakan hukum Perwali nomor 20 tahun 2020,"tandas Arif.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020
"Operasi penegakkan hukum ini sejak 1-30 September 2020 sudah mencapai Rp31,74 juta. Denda ini agar bisa memutuskan mata rantai penyebaran COVID-19," kata Kepala Bidang Operasi Satuan Tugas COVID-19 Kota Ternate, M. Arif Gani di Ternate, Kamis.
Selain itu, terkait protokol kesehatan mulai meningkat setelah melakukan Operasi Yustisi oleh Tim Satuan Tugas bersama TNI/Polri, Satpol PP dan BP2RD.
Buktinya, anggaran bagi pelanggar sudah mencapai Rp 31,74 juta. Itu pun baru dihitung mulai pada 1 – 30 September 2020.
Dia menyatakan, pengendara roda dua maupun empat tidak menggunakan masker saat berkendara kena denda melalui sidang di tempat.
"Tim Satgas tetap intensif melakukan operasi razia masker dan hal itu dilakukan untuk menyelamatkan masyarakat kota Ternate, karena setiap hari ini masih ada angka kasus sehingga razia masker masih perlu dilakukan," katanya.
Operasi Yustisi melalui sidang di tempat terus dilakukan oleh Pemkot Ternate melalui Operasi Satuan Tugas dalam penanganan COVID-19.
Adapun pelanggaran dari Peraturan Wali Kota bahwa tidak menggunakan masker selain dikenakan denda juga penerapan hukuman ringan seperti sapu jalan.
Sedangkan, yang terjaring razia selama satu bulan tidak menggunakan masker sebanyak 1.182 orang yang telah mendapatkan sanksi administrasi sebanyak 616 orang dengan denda yang dilakukan oleh pelanggar Perda agar masyarakat tetap patut terhadap protokol kesehatan.
"Kita akan melakukan rapat evaluasi terkait dengan penerapan penegakan hukum Perpres nomor 6 tahun 2020, dan penegakan hukum Perwali nomor 20 tahun 2020,"tandas Arif.
Editor : Lexy Sariwating
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020