Kepala Perum Bulog Divre Maluku Muhammad Taufiq mengatakan pihaknya memasok 6.000 ton beras dari Jawa Timur (Jatim) , untuk memperkuat stok di gudang Bulog Maluku maupun Maluku Utara yang tersebar di Kota Ambon, Kota Tual, Saumlaki, dan Kota Ternate.

"Sekarang ini sementara pengepakan di Surabaya dan siap diberangkatkan. Itu artinya sebentar lagi sudah bertolak menuju Ambon. Beras sebanyak 6.000 ton tersebut akan disimpan di gudang Bulog sebagai persiapan menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru," katanya, di Ambon, Senin.

Kalau semua sudah masuk, stok beras Maluku dan Maluku Utara cukup aman sehingga terkendali hingga awal  2021.

Menurut Taufiq, Perum Bulog ini mempunyai sistem, di mana kantor Pusat selalu memonitor daerah-daerah yang minus seperti Maluku dan Malut. Kalau ketersediaan beras berkurang, maka dilakukan pengadaan dari daerah yang cukup.

"Jadi per pola sistemnya dibaca, daerah minus yang sudah berkurang stoknya segera ditambah," katanya.

Sedangkan untuk stok yang ada sekarang ini tercatat sebanyak 10.000 ton yang tersebar di gudang Kota Ambon, Tual Saumlaki dan Ternate. Stok ini cukup untuk melayani permintaan masyarakat di Maluku dan Malut. 

Karena itu, masyarakat di dua provinsi itu tidak perlu takut, karena Perum Bulog Maluku masih mempunyai stok beras yang cukup banyak. Selain itu, ada juga operasi pasar yang sampai kini masih terus dilaksanakan dengan menjual seharga Rp10.000 per kilogram.

"Jadi saya kira untuk kondisi stok beras sekarang ini terutama menghadapi cuaca ekstrem maupun hari-hari besar keagamaan pada Desember 2020 cukup aman dan terkendali," tandas Muhammad.

Pewarta: John Soplanit

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020