Sebanyak 100 petinju telah mendaftarkan diri untuk bertanding di kejuaraan tinju terbuka amatir memerebutkan piala ke-VIII Wali Kota Ambon (Wali Kota Cup) pada 29 November hingga 4 Desember 2010. Ketua Panitia Penyelenggara Inyo Pattipeiluhu di Ambon, Selasa, mengatakan, 100 petinju itu berasal dari sejumlah Pengurus Provinsi, Pengurus Kabupaten/Kota, sasana dan Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) se-Tanah Air. Pendaftaran ini menindaklanjuti undangan melalui faksimili yang beredar saat Kejurnas di Banda Aceh pada 22 - 30 Oktober 2010. "Kami juga dihubungi pelatih dari sasana tinju di Bekasi, Dedy Haurissa, untuk mengirimkan undangan ke Malaysia dan hingga kini masih menunggu konfirmasi balik," ujar Inyo. Dalam Wali Kota Cup, yang merupakan bagian dari kegiatan memeriahkan HUT Kota Ambon setiap 7 September, sesuai ketentuan hanya mengizinkan satu petinju dari masing-masing sasana, pengurus kota, pengurus kabupaten dan pengurus Pertina di satu kelas yang mendaftar. Petinju yang mendaftar juga harus memiliki prestasi minimal juara kedua dalam satu kejuaraan. "Acara ini sudah menjadi kalender tetap Pengurus Besar (PB) Pertina yang sering dimanfaagtkan untuk uji coba petinju ke Sea Games maupun Asean Games, sehingga atlet yang berlaga harus memenuhi persyaratan tersebut," kata Inyo. Wali Kota Cup mempertandingkan kategori junior pria serta pria dan putri senior. Kategori junior pria mencakup kelas 45 Kg, 48 Kg, 51 Kg, 54 Kg, 57 Kg, 60 Kg, 64 Kg dan 69 Kg. Pria senior mencakup kelas 45 kg, 48 Kg, 51 Kg, 54 Kg, 57 Kg, 60 Kg, 64 Kg, 69 Kg, 75 Kg dan 81 Kg. Sementara putri senior mencakup kelas 44 Kg, 46 Kg, 48 Kg, 51 Kg, 54 Kg, 57 Kg, 60 Kg dan 64 Kg. Inyo yang didampingi Sekretaris Pantia Penyelenggara Rustam Simanjuntak mengemukakan, pengurus kota, pengurus kabupaten dan pengurus provinsi Pertina yang mengirim petinju di atas enam orang, maka panitia memberi kesempatan seorang wasit atau hakim nasional asal daerah tersebut untuk nantinya memimpin pertandingan. "Kami menginginkan penilaian pertandingan objektif sehingga kehadiran wasit atau hakim nasional dinilai strategis sehingga kejuaraan berkualitas," ujarnya. Pengurus kota (Pengkot) Pertina Ambon Brury Nanulaitta mengatakan,  kejuaraan dinilai berkualitas sekiranya wasit dan hakim yang memimpin objektif sehingga harus diseleksi ketat. "Kami belajar dari berbagai kejuaraan sering wasit dan hakim melakukan penilaian kurang objektif sehingga diprotes manager satu sasana, Pengkot-Pengkab maupun Pengprov Pertina, bahan cenderung anarkhis aksi dari merasa kurang puas," katanya.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010