Gubernur Maluku Murad Ismail memanfaatkan kunjungan kerjanya di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) dengan mencanangkan "gerakan jumat berkuda" di wilayah tersebut, mengingat potensi hewan itu sangat besar dan dipelihara masyarakat setempat.

"Kuda sangat banyak di sini dan bisa dimanfaatkan sebagai sarana pendukung transportasi, sekaligus menjadi salah satu objek wisata menarik," kata Murad di Tiakur, ibu kota Kabupaten MBD, Senin.

Gubernur Murad bersama sejumlah pejabat memanfaatkan kunjungan kerja di kabupaten yang berbatasan dengan negara tetangga Timor Leste itu, dengan menunggang kuda secara bersama di kawasan kaki Gunung Kerbau di Pulau Moa, sekaligus menandai pencanangan gerakan jumat berkuda.

Gunung Kerbau merupakan satu-satunya gunung yang ada di Pulau Moa dan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan serta ikon wisata di Kabupaten MBD. Kawasan sekitar gunung Kerbau terdapat sabana dan dipenuhi rumput kering berwarna coklat kemerahan seperti di dataran Afrika.

Selain itu terdapat banyak kubangan lumpur yang menjadi tempat bermain dan mandi kerbau Moa, salah satu plasma nuftah yang dilindungi dan mampu bertahan hidup di daerah tandus dan kering.

Pada tahun 2019 Gunung kerbau dinobatkan sebagai dataran tinggi terpopuler ketiga di Indonesia dalam ajang penghargaan Anugerah Pesona Indonesia (API) Award.

Gubernur mengapresiasi kearifan lokal masyarakat Pulau Moa yang hingga saat ini masih mengandalkan kuda sebagai sarana transportasi sehari-hari.

"Ini salah satu bentuk kearifan lokal yang harus tetap dipelihara sebagai identitas dan ciri khas serta keunikan masyarakat di wilayah ini," kata Gubernur yang juga sempat mengunjungi lokasi rumah singgah Agrowisata kerbau Moa yang letaknya berhadapan langsung dengan Gunung Kerbau.

Murad lantas mewajibkan aparatur sipil negara (ASN) lingkup Pemkab MBD menggelorakan gerakan "Jumat berkuda" melalui aksi nyata yakni menunggangi kuda untuk ke kantor pada setiap hari Jumat.

"Saya berharap gerakan ini tidak hanya slogan, tetapi memberikan dampak positif khususnya bagi peningkatan ekonomi peternak kuda," ujarnya.
Gubernur Maluku Murad Ismail (depan), Penjabat Bupati Maluku Barat Daya Melky Lohy (belakang) menunggangi kuda di kawasan wisata Gunung Kerbau, Pulau Moa, kabupaten Maluku Barat Daya, Minggu (29/11).

Penjabat Bupati MBD Melky Lohy mengatakan, sejak dipercayakan menjadi pejabat, menyaksikan banyaknya kuda yang dipelihara dan dijadikan alat transportasi oleh masyarakat.

"Potensi pengembangan kuda sangat besar disini. Keberadaannya bisa dimanfaatkan sebagai alat transportasi ASN untuk ke kantor. Karena itu gerakan Jumat berkuda dicanangkan," katanya.

Dia berharap dengan gerakan tersebut kabupaten yang berbatasan dengan Timor Leste itu bisa dikenal dengan keberadaan kuda sebagai transportasi "pelat merah" yang ramah lingkungan.

"Efek lainnya dari berkuda adalah dapat mengurangi polusi udara, sekaligus mengatasi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) yang harganya tergolong sangat mahal di daerah ini, termasuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor," ujarnya.

Melky mengaku memperoleh sensasi berbeda dan istimewa saat menunggangi kuda untuk ke kantor, terutama belajar mengendalikan hewan ternak itu, sehingga dirinya terus memotivasi para ASN untuk menggunakan kuda sebagai alat transportasi pelat merah saat ke kantor.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020