Satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda Maluku Utara (Malut), membantah adanya oknum anggotanya terlibat dalam perekrutmen personel keamanan di perusahan tambang PT IWIP,.
Dansat Brimob Polda Malut, Kombes Pol M,Erwin,melalui Perwira Pengendali Pengamanan PT IWIP, Iptu Samsudin Sio di Ternate, Kamis, mengatakan, Brimob Polda Malut diminta dari perusahan melakukan pengamanan area tambang, bukan terlibat dalam perekrutmen personel keamanan , apalagi sampai menawarkan harga kepada calon karyawan.
Komitmennya, personel Brimob hanya terlibat langsung dalam mengamankan objek vital yakni perusahaan tambang yang beroperasi di Malut.
"Kami tegaskan bahwa tidak ada oknum Brimob yang terlibat langsung dalam perekrutmen karyawan," ujar Erwin.
Menurut dia, tugas personelnya di perusahaan dalam melaksanakan pengamanan bila mana terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, bukan terlibat perekrutmen personel keamanan yang merupakan tanggung jawab manajemen PT. IWIP.
"Kami juga digaji negara dari uang rakyat. Kami bagian dari rakya. Jadi, tidak pernah menyusahkan rakyat, apalagi sampai meminta uang," tandas Erwin.
Karena itu, kalau pun masyarakat mendapatkan oknum Brimob atau membawa nama satuan, maka segera melaporkan dengan bukti maupun saksi, di mana bila terbukti, maka pasti oknumnya diproses hukum.
Apalagi sekarang perusahan membutuhkan karyawan yang begitu banyak . Pastinya, ada saja oknum - oknum tertentu memanfaatkan situasi tersebut,bagi calon karyawan yang melamar di perusahaan.
Erwin meminta masyarakat tidak lagi mendengar isu – isu hoaks dari luar. "Isu hoaks bila dipercaya dapat merugikan calon karyawan jadi, bila hendak melamar, maka hendaknya langsung ke manajemen PT. IWIP," tegas Erwin.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
Dansat Brimob Polda Malut, Kombes Pol M,Erwin,melalui Perwira Pengendali Pengamanan PT IWIP, Iptu Samsudin Sio di Ternate, Kamis, mengatakan, Brimob Polda Malut diminta dari perusahan melakukan pengamanan area tambang, bukan terlibat dalam perekrutmen personel keamanan , apalagi sampai menawarkan harga kepada calon karyawan.
Komitmennya, personel Brimob hanya terlibat langsung dalam mengamankan objek vital yakni perusahaan tambang yang beroperasi di Malut.
"Kami tegaskan bahwa tidak ada oknum Brimob yang terlibat langsung dalam perekrutmen karyawan," ujar Erwin.
Menurut dia, tugas personelnya di perusahaan dalam melaksanakan pengamanan bila mana terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, bukan terlibat perekrutmen personel keamanan yang merupakan tanggung jawab manajemen PT. IWIP.
"Kami juga digaji negara dari uang rakyat. Kami bagian dari rakya. Jadi, tidak pernah menyusahkan rakyat, apalagi sampai meminta uang," tandas Erwin.
Karena itu, kalau pun masyarakat mendapatkan oknum Brimob atau membawa nama satuan, maka segera melaporkan dengan bukti maupun saksi, di mana bila terbukti, maka pasti oknumnya diproses hukum.
Apalagi sekarang perusahan membutuhkan karyawan yang begitu banyak . Pastinya, ada saja oknum - oknum tertentu memanfaatkan situasi tersebut,bagi calon karyawan yang melamar di perusahaan.
Erwin meminta masyarakat tidak lagi mendengar isu – isu hoaks dari luar. "Isu hoaks bila dipercaya dapat merugikan calon karyawan jadi, bila hendak melamar, maka hendaknya langsung ke manajemen PT. IWIP," tegas Erwin.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021